Ketiga, mengerjakan salat malam (qiyamul lail). Sebenarnya, amalan salat malam bukan hanya dianjurkan pada saat berpuasa. Namun, sebaiknya umat Islam meningkatkan amalan ini saat berpuasa. Nabi Muhammad saw. bersabda:
Artinya: “Dari Abu Hurairah (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw. menganjurkan (salat) qiyami Ramadhan kepada mereka (para sahabat), tanpa perintah wajib. Beliau bersabda: Barangsiapa mengerjakan (salat) qiyami Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim].
Keempat, memperbanyak sedekah. Sedekah juga sebenarnya bukan hanya dianjurkan saat berpuasa Ramadan. Sedekah dianjurkan setiap saat. Namun, saat berpuasa Ramadan, hendaknya umat Islam meningkatkan ibadah satu ini. Ini karena pahala sedekah amat besar, terutama bersedah dengan menyediakan santapan berbuka puasa kepada orang yang berpuasa. Nabi Muhammad saw. bersabda:
Artinya: “Siapa saja yang memberi makanan berbuka kepada seorang yang berpuasa, maka dicatat baginya pahala seperti orang puasa itu, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa tersebut,” (HR Ahmad).
Kelima, beriktikaf (i’tikaf) di masjid. Iktikaf maksudnya adalah berdiam diri di masjid sambil melakukan ibadah kepada Allah swt. Ibadah ini hendaknya dilaksanakan sebulan penuh selama bulan Ramadan. Jika tidak bisa, hendaknya dilakukan di sepuluh hari terakhir Ramadan. Nabi Muhammad saw. bersabda:
Artinya: “Dari Ibnu Umar (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw. selalu beri‘tikaf pada sepuluh hari yang penghabisan di bulan Ramadan.”
Masih banyak amalam-amalan sunnah saat berpuasa. Poin terpentingnya adalah meningkatkan dan memperbanyak amalan-amalan baik selama bulan Ramadan. Harapannya, amalan-amalan baik di bulan Ramadan tersebut dapat terus berlanjut bahkan meningkat lagi setelah bulan Ramadan.
Wallahu A'lam