Selain zikir dan membaca istighfar, amalan yang bisa dilakukan saat haid lainnya dianjurkan untuk banyak membaca doa.
Tidak seperti membaca Al-Quran, berdoa itu tidak mensyaratkan pembacanya suci dari hadats, baik hadats kecil ataupun hadats besar. Sehingga perempuan yang sedang haid, tetap bisa rutin membaca doa.
Perempuan haid memang dilarang membaca Alquran, namun ada amalan yang bisa dilakukan saat haid yakni diperbolehkan mendengarkan lantunan ayat suci Alquran. Selain mendapat pahala, juga memperoleh Rahmat Allah SWT.
Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:
وَاِذَا قُرِئَ الْقُرْاٰنُ فَاسْتَمِعُوْا لَهٗ وَاَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
Artinya: Dan apabila dibacakan al-Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat. (QS. Al A'raf: 204).
Berselawat merupakan satu di antara banyak amalan yang bisa dilakukan saat sedang haid. Berselawat kepada Nabi Muhammad SAW bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Membaca selawat kepada nabi juga tidak perlu bersuci, sehingga dalam kondisi haid pun perempuan bisa mengamalkannya.
Membaca selawat kepada nabi pahalanya sangat besar. Selawat ini pula yang bisa menghadirkan syafaat saat hari akhir nanti, sehingga selamat dari api neraka.
Saking pentingya selawat, Allah berfirman dalam alquran surah Al-Ahzab ayat 56 :
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al Ahzab: 56)
Adapun sighat atau bacaan sholawat tidak ditentukan dan bebas dengan bacaan sholawat apa saja.