Orang yang suka mengumbaar hasutan dan menebar fitnah dicap oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW sebagai orang paling buruk. NabiS AW telah bersabda:
عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ يَزِيدَ بْنِ السَّكَنِ؛ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِخِيَارِكُمْ؟ ". قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ: "الذين إذا رُؤوا ذُكر اللَّهُ، عَزَّ وَجَلَّ". ثُمَّ قَالَ: "أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِشِرَارِكُمْ؟ الْمَشَّاءُونَ بِالنَّمِيمَةِ، الْمُفْسِدُونَ بَيْنَ الْأَحِبَّةِ، وَالْبَاغُونَ لِلْبُرَآءِ العَنَت".
Dari Asma binti Yazid ibnus Sakan, bahwa Nabi Saw. bersabda, "Maukah aku beritakan kepada kalian tentang orang yang paling baik dari kalian?" Mereka menjawab, "Tentu kami mau, ya Rasulullah." Rasulullah Saw. bersabda: (Yaitu) orang-orang yang apabila terselip rasa ria, maka ia segera ingat kepada Allah SWT.
Kemudian Rasulullah Saw. bersabda: Maukah aku beri tahukan kalian tentang orang yang paling buruk di antara kalian. (Yaitu) orang-orang yang suka berjalan kian kemari menghambur hasutan (mengadu domba) dan yang membuat kerusakan di antara orang-orang yang menjalin kasih sayang lagi selalu mengharapkan terjadinya masalah di kalangan orang-orang yang tidak berdosa. (HR. Ibnu Majah).
Dari ayat Al Quran dan beberapa hadits di atas jelas menegaskan bahwa perbuatan namimah atau suka menebar aib, menghasut dan menebar fitnah sangat tercela dan dapat merusak persatuan serta rasa kasih sayang sesama. Karena itu, jika mendapati orang yang suka berbuat namimah sebaiknya segera menghindar atau menjauhinya.
Selain itu, terus berdoa kepada Allah SWT agar dijauhkan dari sifat namimah yang dapat merusak amal ibadah. Na'udzubillah.
Wallahu A'lam.