Namun, tidak semua hari boleh berpuasa, ada beberapa hari yang diharamkan atau tidak disunnahkan untuk berpuasa, seperti hari Idul Fitri, Idul Adha, dan hari tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijjah). Lalu, bagaimana dengan puasa di hari isra miraj? Apakah boleh atau tidak? Menurut sebagian ulama, puasa di hari isra miraj adalah boleh dan tidak ada larangan dalam Islam. Hukumnya sama dengan puasa di hari-hari lain di bulan Rajab, yaitu sunnah. Hal ini didasarkan pada hadis dari Abu Hurairah RA, bahwa Nabi SAW bersabda:
“Sesungguhnya di surga ada sungai yang disebut dengan sungai ‘Rajab’. Airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu. Barangsiapa berpuasa satu hari pada bulan Rajab, maka Allah akan memberikan minum kepadanya dari air sungai tersebut.” (HR. Ahmad)
Hadis ini menunjukkan bahwa puasa di bulan Rajab memiliki keutamaan khusus, dan tidak ada perbedaan antara puasa di hari isra miraj dengan hari-hari lainnya. Selain itu, tidak ada dalil yang menunjukkan bahwa Nabi SAW atau para sahabatnya melakukan puasa khusus di hari Isra Miraj atau memerintahkan umatnya untuk melakukannya. Jika ada, tentu mereka akan mendahului kita dalam melaksanakannya.
Dari penjelasan di atas, puasa di hari Isra Miraj adalah boleh, namun tidak disunnahkan atau makruh. Jika seseorang ingin berpuasa di hari isra miraj, maka ia harus menggabungkannya dengan puasa sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya, agar tidak terlihat seperti mengkhususkan hari tersebut. Atau, ia bisa berpuasa di hari-hari lain di bulan Rajab, seperti hari Senin dan Kamis, atau hari putih (13, 14, dan 15 Rajab).
Jika seseorang ingin berpuasa di hari Isra Miraj, maka ia harus berniat puasa sunnah, bukan puasa Isra Miraj. Karena, tidak ada puasa yang dinamakan puasa isra miraj dalam syariat.
Niat puasa sunnah adalah sebagai berikut: