Puasa pada hakikatnya adalah menahan sekaligus meredam hasrat dan hawa nafsu yang terdapat dalam diri manusia. Pada saat seseorang berpuasa dapat dipastikan dirinya sedang bersabar dari segala hal yang dapat membatalkan puasanya, seperti makan, minum, berhubungan badan suami-istri semenjak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Seseorang yang berpuasa pada dasarnya sedang berada di puncak kesabaran yang tidak ada bandingannya, baik di dunia maupan kelak ketika berhadapan langsung dengan Allah Swt pada hari kiamat.
Karena itu, sungguh tepat momentum Ramadhan ini digunakan untuk lebih bersabar dalam menahan amarah. Dalam kitab shahih Muslim disebutkan anjuran untuk bersabar bagi orang yang sedang puasa. Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
“ إِذَا أَصْبَحَ أَحَدُكُمْ يَوْمًا صَائِمًا فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ فَإِنِ امْرُؤٌ شَاتَمَهُ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ إِنِّي صَائِمٌ ”
Artinya: Jika salah seorang diantara kamu berpuasa, hendaklah dia tidak berkata-kata yang kotor ataupun melakukan perbuatan yang bodoh. Dan jika ada seseorang yang mencelanya atau mengajaknya bertengkar maka hendaklah ia berkata, “Sesungguhnya aku seorang yang berpuasa, sesungguhnya aku seorang yang berpuasa.” (HR. Muslim)
Itulah ulasan apakah setan dikurung selama Ramadhan sebagaimana disebutkan dalam hadits. Karena itu, perbanyak ibadah dan bersabar saat sedang berpuasa agar tidak tergelincir atau mudah terbujuk rayuan hawa nafsu setan.
Wallahu A'lam