Asal Usul Bubur Asyura atau Suro 10 Muharram, Ternyata dari Kisah Nabi Nuh

Kastolani Marzuki
Bubur suro yang dibuat masyarakat Pekalongan dalam menyambut tanggal 10 Muharam. Foto: iNews/Suryono Sukarno.

Setelah hampir enam bulan, perahu Nabi Nuh berlabuh tepat pada Hari Asyuro,yaitu tanggal 10 dari Bulan Muharram.

"Kemudian berpuasalah Nabi Nuh dihari itu sebagai ungkapan syukur kepada Allah. Nabi Nuh juga memerintahkan semua penumpang untuk ikut menunaikan puasa sebagai tanda syukur atas kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah SWT. Para hewan semua juga ikut melakukan puasa.

Dalam sebuah hadits disebutkan:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: مَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِأُنَاسٍ مِنَ الْيَهُودِ، وَقَدْ صَامُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَقَالَ: مَا هَذَا الصَّوْمُ؟ قَالُوا: هَذَا الْيَوْمُ الَّذِي نَجَّى اللَّهُ مُوسَى وَبَنِي إِسْرَائِيلَ مِنَ الْغَرَقِ، وَغَرِقَ فِيهِ فِرْعَوْنُ، وَهَذَا يَوْمٌ اسْتَوَتْ فِيهِ السَّفِينَةُ عَلَى الجُودِيّ، فِصَامَهُ نُوحٌ وَمُوسَى، عَلَيْهِمَا السَّلَامُ، شُكْرًا لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ. فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "أَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى، وَأَحَقُّ بِصَوْمِ هَذَا الْيَوْمِ". فَصَامَ، وَقَالَ لِأَصْحَابِهِ: "مَنْ كَانَ أَصْبَحَ مِنْكُمْ صَائِمًا فَلْيُتِمَّ صَوْمَهُ، وَمَنْ كَانَ أَصَابَ من غَذاء أَهْلِهِ، فَلْيُتِمَّ بَقِيَّةَ يَوْمِهِ"

Dari Abu Hurairah yang menceritakan bahwa Nabi Saw. bersua dengan sejumlah orang Yahudi yang sedang melakukan puasa pada hari Asyura, maka Nabi Saw. bertanya, "Puasa apakah ini?" Mereka menjawab, "Hari ini adalah hari saat Allah menyelamatkan Musa dan Bani Israil dari tenggelam dan pada hari yang sama Fir'aun ditenggelamkan. Dan hari ini adalah hari saat bahtera (Nuh a.s.) berlabuh di atas Bukit Al-Judi. Maka Nuh dan Musa melakukan puasa pada hari ini sebagai ungkapan rasa syukurnya kepada Allah Swt." Maka Nabi Saw. bersabda: Aku lebih berhak terhadap Musa dan lebih berhak untuk melakukan puasa pada hari ini. Nabi Saw. melakukan puasa pada hari itu, dan beliau bersabda kepada para sahabatnya: Barang siapa yang berpagi hari di antara kalian dalam keadaan berpuasa, hendaklah ia melanjutkan puasanya. Dan barang siapa yang telah menyantap sebagian dari makanan keluarganya, maka hendaklah ia melanjutkan harinya dengan puasa.

Wallahu A'lam.

Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait
Religi
12 bulan lalu

Cahaya Hati Indonesia: Orangtua Jangan Paksakan Pilihan Anak Selagi itu Positif

Muslim
1 tahun lalu

Kumpulan Teks Khutbah Jumat Bulan Muharram Singkat dan Jelas Beragam Tema

Nasional
1 tahun lalu

5 Berita Populer: Ajudan Wakapolres Sorong Tewas hingga Sejarah Bubur Asyura

Muslim
2 tahun lalu

Tragedi Karbala 10 Muharram, Kisah Syahidnya Sayyidina Husein Cucu Nabi SAW

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal