JAKARTA, iNews.id - Doa Nabi Yunus dan terjemahannya berikut patut untuk disimak. Sesuai dengan namanya, doa ini memang pernah dibaca oleh Nabi Yunus saat tengah berada di dalam perut paus raksasa.
Alih-alih meninggal dunia, Nabi Yunus justru diselamatkan oleh Allah berkat doa yang dipanjatkan. Oleh sebab itu, doa ini sering dibaca oleh umat Islam sebagai sarana meminta kemudahan dalam berbagai kesulitan.
Adapun bacaan doa Nabi Yunus yang termaktub dalam Al-Qur'an adalah sebagai berikut.
لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Artinya: Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim. (QS. Al Anbiya: 87).
Sejarah Doa Nabi Yunus
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, Nabi Yunus pernah ditelan oleh ikan paus raksasa. Hal itu bermula ketika ia diutus untuk menyebarkan ajaran Allah kepada penduduk kota Nainawi.
Akan tetapi, penduduk kota tersebut justru menolak dan tetap mengingkari Allah SWT. Menanggapi hal tersebut, Nabi Yunus marah dan meninggalkan umatnya serta mengancam akan ada azab yang datang tiga hari lagi.
Nabi Yunus pun menaiki perahu bersama umatnya yang mengikutinya. Sayangnya, perahu tersebut oleng karena terlalu banyak penumpang.
Oleh sebab itu, dilakukan undian untuk menentukan salah satu penumpang yang akan diceburkan di laut demi meringankan beban perahu. Undian pun jatuh ke tangan Nabi Yunus.
Ia lalu melucuti pakaiannya dan menceburkan diri ke dalam laut. Saat melompat, Nabi Yunus langsung ditelan oleh ikan paus raksasa.
Dalam sebuah riwayat yang sahih, ikan paus itu bernama Zun Nun. Meskipun ditelan, Allah telah memerintahkan ikan tersebut untuk tidak memakan Nabi Yunus.
Nabi Yunus pun dibawa oleh ikan paus tersebut ke dasar laut selama 40 hari. Ia mendengar suara tasbih dari batu-batu kerikil.
Selama berada di dalam perut ikan paus, Nabi Yunus tak henti-hentinya memanjatkan doa kepada Allah. Kisah ini tertulis dalam ayat Al-Quran.
وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ
Artinya: (Ingatlah pula) Zun Nun (Yunus) ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya. Maka, dia berdoa dalam kegelapan yang berlapis-lapis, "Tidak ada tuhan yang berhak disembah, selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim." (QS. Al-Anbiya: 87).