Apabila rukuk, beliau menempatkan kedua tangan di kedua lututnya kemudian meluruskan punggungnya. Pada saat iktidal beliau mengangkat kepalanya sehingga seluruh ruas anggota tubuhnya kembali ke posisi semula.
Ketika sujud beliau meletakkan kedua tangan, tidak dibentangkan atau dirapatkan dan ujung-ujung jemari kaki dihadapkan ke arah kiblat.
Ketika duduk pada rakaat kedua, beliau duduk pada kaki kiri dan menegakkan ujung kaki yang kanan, dan pada saat duduk di rakaat terakhir beliau memasukkan kaki kirinya menegakkan ujung kaki yang satunya dan duduk di lantai tempat shalat." (HR. Bukhari)
Lantas seperti apa bacaan tahiyat awal dan akhir Arab, Latin beserta artinya? Yuk simak ulasan berikut ini yang telah kami rangkum dari laman Muhammadiyah, Rabu (20/09/2023).
Pertama, hadits Ibnu Mas’ud.
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata,
عَلَّمَنِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – وَكَفِّى بَيْنَ كَفَّيْهِ التَّشَهُّدَ ، كَمَا يُعَلِّمُنِى السُّورَةَ مِنَ الْقُرْآنِ التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ .وَهْوَ بَيْنَ ظَهْرَانَيْنَا ، فَلَمَّا قُبِضَ قُلْنَا السَّلاَمُ . يَعْنِى عَلَى النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم