سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ
Subhânallâh, walhamdulillâh, walâ ilâha illallâh, wallâhu akbar, wa lâ haula walâ quwwata illâ billâhil ‘aliyyil azhîm.
Dalam sholat Idul Adha, umat Islam disunnahkan untuk mengucapkan takbir tambahan sebanyak tujuh kali setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surah Al-Fatihah.
Praktik ini, yang juga diikuti oleh Ibnu ‘Umar sebagai bentuk keteladanan dari Nabi Muhammad SAW, memperbolehkan pengangkatan tangan saat bertakbir seperti yang dijelaskan oleh Ibnul Qayyim.
Tidak ada doa atau dzikir khusus yang harus diucapkan di antara takbir-takbir tersebut, namun Ibnu Mas’ud menyarankan untuk memuji dan mengagungkan Allah.