Bagaimana Cara Memilih Jodoh Istri atau Suami menurut Islam? Jomblo Wajib Baca!

Komaruddin Bagja
Bagaimana cara memilih jodoh istri atau suami menurut Islam? (Foto: Pexels)

JAKARTA, iNews.id- Bagaimana cara memilih jodoh istri atau suami menurut Islam? Pernikahan merupakan suatu momen sakral yang betul-betul harus direncanakan dengan baik.

Tidak hanya sekadar prosesinya saja, namun  memilih pasangan terbaik juga menjadi suatu yang penting. Hal itu karena hidup dalam bahtera pernikahan membutuhkan waktu panjang.

Untuk itu, Islam mengatur soal memilih pasangan. Berikut ini panduan memilih jodoh yang dilansir dari laman Muslim.

Bagaimana cara memilih jodoh istri atau suami menurut Islam?

Kriteria umum suami atau istri menurut Islam

1. Taat kepada Allah Subhana wa Taala dan RasulNya

Pernikahan yang dibangun di atas ketaqwaan akan membuat teduh rumah tangga. Karena Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

“Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian adalah yang paling bertaqwa.” (QS. Al Hujurat: 13).

Taqwa adalah menjalankan perintahNya serta menjauhi laranganNya. Karena begitu pentingnya ketaqwaan, maka Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam pun menganjurkan memilih istri yang baik agamanya. 

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تُنْكَحُ المَرْأَةُ لأرْبَعٍ: لِمالِها ولِحَسَبِها وجَمالِها ولِدِينِها، فاظْفَرْ بذاتِ الدِّينِ، تَرِبَتْ يَداكَ

“Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya (keislamannya). Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (HR. Bukhari no.5090, Muslim no.1466).

2.Al Kafa’ah (Sekufu)

Secara bahasa sekufu atau Al Kafa'ah berarti sebanding atau selevel baik dari agamanya, nasab (keturunannya) dan sebagainya. Hendaknya mencari calon pasangan yang sekufu dengan diri kita. 

Dalil yang menganjurkan ini adalah sebagai berikut:


الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ

“Wanita-wanita yang keji untuk laki-laki yang keji. Dan laki-laki yang keji untuk wanita-wanita yang keji pula. Wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik. Dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik pula.” (QS. An Nur: 26)


3.Menyenangkan dipandang mata

Bagi laki-laki maupun perempuan yang hendak dijadikan suami atau istri sebaiknya memilih yang menyenangkan dipandang mata. Karena kecantikan dan ketampanan suami atau istri dapat membuat harmonis rumah tangga.

Allah Ta’ala berfirman,

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجاً لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا

“Dan di antara tanda kekuasaan Allah ialah Ia menciptakan bagimu istri-istri dari jenismu sendiri agar kamu merasa tenteram denganya.” (QS. Ar Ruum: 21)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menyebutkan 4 ciri wanita sholihah dalam sebuah hadits yang salah satunya,

وان نظر إليها سرته

“Jika memandangnya, membuat suami senang.” (HR. Abu Dawud. Al Hakim berkata bahwa sanad hadits ini shahih).

Salah satu proses dalam mencari jodoh adalah nazhor. Nazhor adalah melihat wanita yang akan dilamar. Pihak keluarga lelaki baik ibu maupun saudara perempuannya melihat fisik calon istri.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa ia akan melamar seorang wanita Anshar. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أنظرت إليها قال لا قال فاذهب فانظر إليها فإن في أعين الأنصار شيئا

“Sudahkah engkau melihatnya?” Sahabat tersebut berkata, “Belum.” Beliau lalu bersabda, “Pergilah kepadanya dan lihatlah ia, sebab pada mata orang-orang Anshar terdapat sesuatu.” (HR. Muslim).

4. Subur (memiliki keturunan)

Salah satu hikmah di balik pernikahan adalah melanjutkan keturunan dan memperbanyak jumlah kaum muslimin. Oleh sebab itu, sebisa mungkin mencari pasangan yang subur. 


Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk memilih calon istri yang subur,

تزوجوا الودود الولود فاني مكاثر بكم الأمم

“Nikahilah wanita yang penyayang dan subur! Karena aku berbangga dengan banyaknya ummatku.” (HR. An Nasa’I, Abu Dawud. Dihasankan oleh Al Albani dalam Misykatul Mashabih).


Kriteria khusus memilih suami

Adapun untuk memilih suami, sebaiknya cari lelaki yang bertanggung jawab dan mampu memberikan nafkah. Karena menyia-nyiakan istri, anak dan kedua orangtua merupakan dosa besar dalam Islam. 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كفى بالمرء إثما أن يضيع من يقوت

“Cukuplah seseorang itu berdosa bila ia menyia-nyiakan orang yang menjadi tanggungannya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud. Al Hakim berkata bahwa sanad hadits ini shahih).

Editor : Komaruddin Bagja
Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal