Mufasir Indonesia, Quraish Shihab dalam bukunya “Membumikan Alquran” menjelaskan, kata qadar paling tidak digunakan untuk tiga arti: Penetapan dan pengaturan sehingga Lailatul Qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia.
Ada ulama yang memahami penetapan itu dalam batas setahun. Alquran yang turun pada malam Lailatul qadar diartikan bahwa pada malam itu Allah SWT mengatur dan menetapkan khittah dan strategi bagi Nabi-Nya, Muhammad SAW, guna mengajak manusia kepada agama yang benar yang pada akhirnya akan menetapkan perjalanan sejarahumat manusia, baik sebagai individu maupun kelompok.
"Malam tersebut adalah malam mulia yang tiada bandingnya. Ia mulia karenaterpilih sebagai malam turunnya Alquran serta karena ia menjadi titik tolak dari segala kemuliaan yang dapat diraih," kata Quraish Shihab.
Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ciri-ciri malam lailatul qadar dalam hadits yakni cuaca cerah, suhu udara sejuk dan matahari terbit sempurna pada keesokan harinya.
Wallahu A'lam