JAKARTA, iNews.id - Contoh hukum bacaan mad thabi'i atau mad ashli banyak ditemukan dalam Alquran. Mad Thabi'i ini dibaca dengan panjang dua harakat atau satu alif baik di saat washal maupun waqaf.
Hukum bacaan mad penting diketahui Muslim dalam membaca Alquran. Sebab, membaca Alquran pun tidak boleh sembarangan karena harus benar dan tartil.
Mad Thabi’i ini merupakan satu dari bagian atau cabang dari Hukum Mad. Secara bahasa Mad Ashli atau Thabi’i mempunyai arti alami atau biasa, yaitu tidak lebih dan juga tidak kurang.
Contoh hukum bacaan Mad Thabi'i dalam Alquran
1. Surat Al Ghasyiah:
وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ خَاشِعَةٌۙ (Terdapat wawu sukun setelah dhomah)
Latin: Wujuuhuyyaumaidzin khoosyi'ah.
2. لَّا يُسْمِنُ (terdapat alif sukun setelah fathah)
3. فِيْهَا عَيْنٌ جَارِيَةٌۘ (Terdapat ya sukun setelah kasroh).
Huruf mad thabi'i itu ada tiga yaitu ,( ي ) 'ya) , و ) wawu dan alif ( ا). Adapun syarat huruf mad thabi'i adalah apabila wawu jatuh setelah dhummah, ya' jatuh setelah kasroh, dan alif jatuh setelah fathah.
Mad Ashli atau mad thabiI terjadi apabila:
1. Huruf berharakat fathah bertemu dengan alif.
2. Huruf berharakat kasroh bertemu dengan ya mati.
3. Huruf berharakat dhommah bertemu dengan wawu mati.
Contohnya berkumpul dalam نُوْحِيْهَا.
Apabila setelah huruf mad tidak ada huruf yang sukun, maka disebut mad thabi'i.
Seperti kalimat وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا .Panjangnya kira-kira satu alif/ dua harakat.