3. Doa Nabi Zakaria Minta Pewaris yang Baik
رَبِّ لَا تَذَرْنِيْ فَرْدًا وَّاَنْتَ خَيْرُ الْوٰرِثِيْنَ
Latin: "Rabbi laa tadzarnii fardan wa anta khairul waaritisiin.”
Artinya: “Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris yang paling baik.” (QS Al-Anbiya’: 89)
Doa ini juga diucapkan Nabi Zakaria yang berharap agar Allah SWT memberinya anak sehingga tidak membiarkan ia hidup tanpa keturunan.
4. Doa Nabi Zakaria Minta Diberikan Seorang Putra
رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُنْ بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا (4) وَإِنِّي خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَرَائِي وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا (5) يَرِثُنِي وَيَرِثُ مِنْ آلِ يَعْقُوبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا (6) } .
“Rabbi innii wahanal'adhmu minnii wasyta'ala ra su syaiban wa lam akum bidu'aaa'ika Rabbi syaqiyyaa. Wa innii khiftul mawaa liya min waraaa'ii wa kaanatim ra atii 'aaqiran fahab lii mil ladunka waliyyaa. Yaritsunii wa yaritsu min aali ya'quuba waj'alhu rabbi radhiyya.
Artia: Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedangkan istriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putra, yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebagian keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridai.” (QS Maryam: 4-6).
Di usianya yang telah tua serta istrinya yang mandul, Nabi Zakaria tetap memanjatkan doa meminta anak kepada Allah SWT. Beliau berdoa dengan suara yang lembut dan penuh pengharapan.
Sebagian kalangan ulama tafsir mengatakan bahwa sesungguhnya Zakaria melirihkan suaranya dalam berdoa agar dalam permohonannya ini dia tidak dituduh sebagai orang yang lemah karena usianya telah lanjut, sebab ia meminta agar dikaruniai seorang putra. Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Al-Mawardi.
5. Doa Rasulullah SAW di usia 40 tahun
Ibnu Masud ra, bahwa Rasulullah SAW mengajari doa tasyahhud, yaitu:
"اللَّهُمَّ، أَلِّفْ بَيْنِ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سبُل السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجَعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعْمَتِكَ، مُثْنِينَ بِهَا قَابِلِيهَا، وَأَتْمِمْهَا عَلَيْنَا"
Latin: Allahumma allif baini quluubina wa ashlih dzaata bainanaa wahdinaa subulissalaami wanajjina minadh dhulumaati ilannuuri. Wajannibnaal fawaahisya maa dhoharo wamaa bathon wabaarik lanaa fii asmaa'ina wa abshoorinaa wa quluubina wa azwaajina wa dzurriyatina watub 'alinaa innaka anta tawwabur rahiim waj'alna syaakirin lini'matika mutsniina bihaa qaabiliihaa wa atmimhaa 'alainaa