JAKARTA, iNews.id - Doa Nabi Daud meluluhkan hati merupakan salah satu bentuk ikhtiar batin agar diberi ketenangan ketika menghadapi orang berwatak keras dan penguasa yang zalim.
Dengan membaca doa tersebut diharapkan akan dilembutkan hatinya oleh Allah SWT. Hati manusia memang tidak ada yang bisa mengetahui isinya kecuali Allah.
Dalam Alquran, Surat Al Anfal ayat 24, Allah SWT berfirman:
وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ
Artinya: an ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah mendinding antara manusia dan hatinya. (QS. Al Anfal: 24).
Rasulullah SAW pernah bersabda:
سَمِعْتُ النَّوَّاسَ بْنَ سَمْعَان الْكِلَابِيَّ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: " مَا مِنْ قَلْبٍ إِلَّا وَهُوَ بَيْنُ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ الرَّحْمَنِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، إِذَا شَاءَ أَنْ يُقِيمَهُ أَقَامَهُ، وَإِذَا شَاءَ أَنْ يُزِيغَهُ أَزَاغَهُ
Artinya: An-Nuwwas ibnu Sam'an Al-Kilabi r.a. mengatakan bahwa ia pernah mendengar Nabi Saw. bersabda: Tidak ada suatu hati pun melainkan berada di antara kedua jari kekuasaan Tuhan Yang Maha Pemurah, Tuhan semesta alam. Jika Dia menghendaki kelurusannya, maka Dia akan meluruskannya; dan jika Dia menghendaki kesesatannya, maka Dia akan menyesatkannya Dan tersebutlah bahwa Nabi Saw. acapkali mengucapkan doa berikut: Wahai (Tuhan) yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku pada agama-Mu.
Dari ayat dan hadits di atas jelas menyebutkan bahwa masalah hati hanya Allah yang bisa membolak-balikkan dan mengubahnya. Karena itu, jangan sungkan untuk terus berdoa agar hati seseorang yang disayang bisa luluh.
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Latin: rabbanā afrig ‘alainā ṣabraw wa ṡabbit aqdāmanā wanṣurnā ‘alal-qaumil-kāfirīn(a).
Artinya: Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kukuhkanlah langkah kami, dan menangkanlah kami atas kaum yang kafir.” (QS. Al Baqarah: 250)
Doa tersebut dibaca Nabi Daud alaihisalam ketika raja Ṭalut beserta tentaranya telah berhadap-hadapan dengan raja Jalut dan tentaranya. Mereka menyaksikan betapa banyaknya jumlah musuh dan perlengkapan yang serba sempurna.
Mereka berdoa kepada Allah agar dilimpahkan iman ke dalam hati mereka, sabar dan tawakal pada Allah dan agar Allah menolong mereka mengalahkan musuh-musuhnya yang menyembah berhala itu.