JAKARTA, iNews.id - Doa Nabi Musa adalah salah satu doa yang penuh makna dan mengandung hikmah mendalam, yang sering menjadi rujukan bagi umat Islam dalam menghadapi berbagai ujian hidup.
Nabi Musa ‘alaihis-salam, yang dikenal dengan gelar Kalimullah (orang yang diajak bicara langsung oleh Allah), menghadapi serangkaian cobaan berat sepanjang hidupnya, mulai dari penindasan yang dilakukan oleh Fir'aun hingga kesulitan dalam berdakwah. Dalam setiap ujian tersebut, doa menjadi sarana utama bagi Nabi Musa untuk memohon pertolongan dan petunjuk dari Allah.
Doa-doa beliau tidak hanya mencerminkan ketergantungan yang penuh kepada Sang Pencipta, tetapi juga mengajarkan kita tentang ketabahan, tawakal, dan keyakinan akan adanya jalan keluar yang telah disiapkan Allah.
Melalui doa Nabi Musa, kita diajak untuk lebih dekat dengan Allah, terutama di saat-saat kita merasa tidak berdaya dan sangat membutuhkan pertolongan-Nya.
Nabi Musa ‘alaihis-salam adalah salah satu nabi yang sering disebutkan dalam Al-Qur'an. Perjalanan hidup beliau diceritakan secara mendetail dalam banyak ayat, bahkan lebih sering dari nabi lainnya selain Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Menurut sebagian ulama, nama Nabi Musa disebutkan hingga 136 kali dalam Al-Qur'an. Beliau adalah nabi yang paling utama di kalangan Bani Israil, seorang rasul yang termasuk dalam golongan ulul azmi, dan diberi gelar Kalimullah (orang yang diajak bicara langsung oleh Allah).
Nabi Musa, yang bernama lengkap Musa bin Imran, berasal dari keturunan Nabi Ya'qub ‘alaihis-salam. Al-Qur'an menegaskan bahwa beliau adalah seorang nabi yang sangat banyak menghadapi ujian kehidupan. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
وَفَتَنَّاكَ فُتُونًا
"Dan Kami telah memberikan cobaan kepadamu dengan berbagai macam cobaan." (QS. Taha: 40)
Hal ini mengungkapkan mengapa kisah hidup beliau banyak disebutkan dalam Al-Qur'an, agar umat manusia dapat mengambil pelajaran dari perjuangan beliau dalam menghadapi berbagai ujian dan tantangan dalam dakwahnya. Dr. Utsman al-Khamis menjelaskan:
تكرر اسمه كثيرا في كتاب الله تعالى مما يدل على أن الله يريد منا أن نتدير أحواله، وما لاقى من المشاق، والتعب والأذى والفتنة
"Nama beliau disebut berulang-ulang dalam kitab
Allah, yang menunjukkan bahwa Allah menginginkan kita untuk selalu merenungkan kondisi beliau, berbagai kesulitan, rasa capek, dan ujian yang beliau hadapi." (Fabi Hudahum, Dr. Utsman al-Khamis, hlm. 327)
Kembali kepada topik utama, yakni doa Nabi Musa. Dalam Al-Qur'an, Allah menyebutkan berbagai doa yang dipanjatkan oleh Nabi Musa ‘alaihis-salam dalam berbagai kesempatan. Namun, ada satu doa yang sangat luar biasa dan menyentuh hati, yaitu doa yang beliau ucapkan di saat-saat penuh kesulitan dan kegelisahan:
Berikut doa Nabi Musa yang dilansir iNews.id dari berbagai sumber, Selasa (5/11/2024)
رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ
"Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku sangat membutuhkan setiap kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku." (QS. Al-Qashas: 24)
Doa ini diucapkan oleh Nabi Musa ketika beliau sedang berada dalam keadaan yang sangat sulit, penuh kecemasan dan ketakutan. Dalam kondisi seperti ini, banyak orang mungkin merasa bahwa segala harapan telah sirna. Beberapa peristiwa yang menggambarkan situasi yang sangat sulit bagi Nabi Musa antara lain:
Setelah doa ini, Allah mulai menghilangkan keresahan Nabi Musa secara perlahan. Salah satu wanita yang beliau tolong datang dan mengundangnya untuk datang ke rumahnya untuk bertemu dengan ayahnya.
Inilah rangkaian kejadian yang terjadi setelah doa beliau:
Dari kisah ini, kita bisa melihat bagaimana setelah berdoa dengan penuh harap dan keyakinan, Allah memberikan banyak kemudahan dan keberhasilan berturut-turut kepada Nabi Musa. Semua ini berawal dari doa yang tulus dan penuh pengharapan kepada Allah.
Doa ini berasal dari Nabi Musa ‘alaihis-salam. Meskipun doa ini merupakan doa yang beliau panjatkan, doa yang sama juga dapat diamalkan oleh kita, sebagaimana yang dijelaskan oleh para ulama dalam berbagai kitab doa yang mereka susun. Doa ini terdapat dalam firman Allah Ta’ala:
قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
"Musa berkata, ‘Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii’
[Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku]" (QS. Thoha: 25-28)
Doa ini merupakan permohonan Nabi Musa kepada Allah untuk memudahkan segala urusan dan memberikan kelapangan hati dalam menghadapi tugas yang berat. Kita sebagai umat Islam dianjurkan untuk mengamalkan doa ini dalam berbagai situasi, terutama ketika menghadapi kesulitan atau tantangan dalam berbicara, berdakwah, atau menjalani aktivitas sehari-hari.