Ini mengajarkan kita tentang pentingnya doa yang tulus, terutama di saat kita merasa sangat membutuhkan pertolongan Allah. Doa yang dilandasi dengan rasa ketergantungan kepada Allah, ketulusan, dan keyakinan akan dikabulkannya doa tersebut, akan sangat efektif. Sebaliknya, doa yang hanya dilafalkan tanpa kehadiran hati dan rasa butuh kepada Allah, cenderung tidak akan memberikan hasil yang maksimal.
Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ، وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لَاهٍ
"Berdoalah kepada Allah dengan penuh keyakinan bahwa doa Anda akan dikabulkan. Ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai dan melalaikan." (HR. Tirmidzi 3479, Hakim dalam al-Mustadrak 1817, dan dihasankan oleh al-Albani).
Doa Nabi Musa mengajarkan kita pentingnya memohon kepada Allah dengan penuh kerendahan hati dan keyakinan. Dalam menghadapi kesulitan, ketidakpastian, atau bahkan ketakutan, Nabi Musa menunjukkan bagaimana doa bisa menjadi sarana untuk mencari pertolongan dan kemudahan dari Allah.