Hadits tersebut berkaitan dengan Surat Al Qalam: Ayat 51:
{وَإِنْ يَكَادُ الَّذِينَ كَفَرُوا لَيُزْلِقُونَكَ بِأَبْصَارِهِمْ}
Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka. (Al-Qalam: 51)
Ibnu Abbas dan Mujahid serta selain keduanya mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: benar-benar hampir menggelincirkan kamu. (Al-Qalam: 51) Yakni mereka benar-benar hampir menembus dirimu.
بِأَبْصَارِهِمْ
dengan pandangan mereka. (Al-Qalam: 51)
Yaitu mereka hampir saja menimpakan penyakit 'ain terhadapmu melalui mata mereka.
Dengan kata lain, mereka dengki terhadapmu disebabkan kebencian mereka terhadapmu. Seandainya tidak ada pemeliharaan dari Allah terhadap dirimu dari kebencian mereka, tentulah penyakit ain yang ditimpakan oleh mereka akan mengenai dan menembus dirimu.
Di dalam makna ayat ini terkandung dalil yang menunjukkan bahwa penyakit 'ain itu ada dan pengaruhnya ada, tetapi dengan seizin Allah SWT.
Hukum Doa Nurbuat
Dalam kitab Faidhul Qadir, Al-Manawi mengatakan bahwa hukumnya boleh akan tetapi doa yang berasal dari Nabi tetap lebih utama.
ويسن لهم الدعاء له بحضرته وفي غيبته بالمأثور وبغيره، والمأثور أفضل
Artinya: “Dan disunnahkan bagi mereka berdoa untuknya (orang yang meninggal) di dekatnya atau dari jauh dengan doa ma’tsur (berasal dari nash Quran atau hadits) atau dengan doa yang lain (buatan sendiri). Namun doa ma’tsur lebih utama.”
Pada dasarnya semua doa baik untuk diamalkan, yang terpenting selama dalam doa tersebut tidak mengandung kalimat yang bertentangan dengan syariat.
Doa Nurbuat mempunyai banyak sekali keutamaan yang luar biasa, di antaranya mengingatkan diri kepada Allah, dapat membantu bermimpi bertemu Nabi SAW, disukai banyak orang, dimohonkan ampunan Allah oleh malaikat, dikabulkan hajat dan wasilah untuk menyembuhkan orang sakit.
Wallahu A'lam
Sumber: pecihitam.org (Doa Nurbuat, Amalan Ampuh Penuh Keutamaan Andalan Para Kaum Santri), Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Qolam Ayat 51.