Saat santap makan sahur, merupakan waktu tepat membaca doa niat puasa Ramadhan.
Niat Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun dalam puasa menurut ulama Asy-Syafi'iyah. Sedangkan para ulama Hanafiyah, Malikiyah dan Hanabilah meletakkan niat sebagai syarat puasa.
Niat tempatnya di dalam hati bukan pada lidah. Seorang yang melafazkan niat di lidahnya belum tentu berniat di dalam hatinya. Seorang yang meniatkan di dalam hati tanpa melafadzkannya di lidah, sudah pasti berniat.
Berikut lafaz niat Puasa Ramadhan:
نـَوَيْتُ صَوْمَ غـَدٍ عَـنْ ا َدَاءِ فـَرْضِ شـَهْرِ رَمـَضَانِ هـَذِهِ السَّـنـَةِ لِلـّهِ تـَعَالىَ
Nawaitu shouma ghodin 'an adaain fardhi syahri romadhoona haadzihissanati lillahi ta'aala
“Saya niat mengerjakan ibadah puasa untuk menunaikan keajiban bulan Ramadhan pada tahun ini, karena Allah SWT.”
Para ulama telah sepakat tentang sunnahnya sahur untuk puasa. Meski demikian, tanpa sahur pun puasa tetap boleh.
Disunahkan untuk mengakhirkan makan sahur hingga mendekati waktu shubuh seperti disebutkan dalam hadits berikut:
Dari Abu Zar Al-Ghifari ra. dengan riwayat marfu`, ”Umatku masih dalam kebaikan selama mendahulukan buka puasa dan mengakhirkan sahur.(HR Ahmad: 1/547)”
Di dalam sanad hadits ini adalah Sulaiman bin Abi Utsman yang majhul.