Dari hadits, Rasulullah SAW bersabda:
كُلُّ غُلاَمٍ رَهِيْنَةٌ بِعَقِيْقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ رَأْسُهُ
“Setiap anak yang lahir tergadai aqiqahnya yang disembelih pada hari ketujuh, dan pada hari itu ia diberi nama dan digunduli rambutnya.” (Hadits Sahih Riwayat Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’I, Ibnu Majah, Baihaqi dan Hakim)
Hadits ini menjelaskan tentang pentingnya melaksanakan akikah dan tata cara yang dianjurkan, termasuk waktu pelaksanaan dan jumlah hewan yang disyariatkan.
Kisah Nabi Ibrahim yang rela mengurbankan putranya, Ismail, sebagai bentuk kepatuhan kepada Allah SWT menjadi landasan utama ibadah qurban. Ini mengajarkan kita pentingnya memiliki keteguhan iman dan rela berkorban demi kehendak Allah.
Qurban menjadi wujud syukur atas rezeki dan nikmat yang telah Allah SWT berikan. Dengan berbagi daging kurban kepada yang membutuhkan, kita diingatkan pentingnya berbagi dan peduli sesama.