JAKARTA, iNews.id - Hukum tajwid Surat Al Fath ayat 29 menarik untuk diulas karena banyak sekali kaidah bacaan dalam ayat tersebut.
Surat Al Fath masuk dalam golongan Madaniyyah dengan 29 ayat. Al Fath artinya kemenangan. Surat ini turun sewaktu Nabi Saw sedang dalam perjalanan pulang dari Hudaibiyah.
مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللّٰهِ ۗوَالَّذِيْنَ مَعَهٗٓ اَشِدَّاۤءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاۤءُ بَيْنَهُمْ تَرٰىهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَّبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيْمَاهُمْ فِيْ وُجُوْهِهِمْ مِّنْ اَثَرِ السُّجُوْدِ ۗذٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى التَّوْرٰىةِ ۖوَمَثَلُهُمْ فِى الْاِنْجِيْلِۚ كَزَرْعٍ اَخْرَجَ شَطْـَٔهٗ فَاٰزَرَهٗ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوٰى عَلٰى سُوْقِهٖ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيْظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ ۗوَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ مِنْهُمْ مَّغْفِرَةً وَّاَجْرًا عَظِيْمًا
Latin: Muḥammadur rasūlullāh(i), wal-lażīna ma‘ahū asyiddā'u ‘alal-kuffāri ruḥamā'u bainahum tarāhum rukka‘an sujjaday yabtagūna faḍlam minallāhi wa riḍwānā(n), sīmāhum fī wujūhihim min aṡaris-sujūd(i), żālika maṡaluhum fit-taurāh(ti), wa maṡaluhum fil-injīl(i), kazar‘in akhraja syaṭ'ahū fa āzarahū fastaglaẓa fastawā ‘alā sūqihī yu‘jibuz-zurrā‘a liyagīẓa bihimul-kuffār(a), wa‘adallāhul-lażīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti minhum magfirataw wa ajran ‘aẓīmā(n).
Artinya: Nabi Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengannya bersikap keras terhadap orang-orang kafir (yang bersikap memusuhi), tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud (bercahaya). Itu adalah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu makin kuat, lalu menjadi besar dan tumbuh di atas batangnya. Tanaman itu menyenangkan hati orang yang menanamnya. (Keadaan mereka diumpamakan seperti itu) karena Allah hendak membuat marah orang-orang kafir. Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS. Al Fath: 29)
Surat Al Fath ayat 29 ini banyak terdapat hukum tajwid di antaranya, ghunnah, idgham bilaghunnah, idgham bighunnah, mad thabi', tafkhim, mad shilah thawilah, mad wajib muttashil, alim lam qomariah, alif lam syamsiah, ikhfa, qalqalah sughra, idzhar syafawi, qalqalah kubra, mad badal, mad layyin, idgham mislain, dan mad iwadh.
1. مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللّٰهِ: Hukum tajwidnya ada 4. Pertama, ghunnah karena huruf mim bertasydid. Cara membacanya dengan dengung dan ditahan. Kedua, idgham bilaghunnah karena tanwin bertemu ra bertasydid. Cara membacanya masuk ke huruf ra tanpa dengung. Ketiga, mad thabi'i karena huruf sin berharakat dhummah bertemu wawu sukun. Cara membacanya panjang 2 harakat, keempat, tafkhim karena huruf lam jalalah diawali huruf lam berharakat dhommah.
2. ۗوَالَّذِيْنَ مَعَهٗٓ : Hukum tajwidnya ada 3. Pertama, alif lam syamsiah karena huruf lam bertemu lam. Cara membacanya masuk ke lam. Kedua, mad thabi'i karena huruf dzal kasrah bertemu ya sukun. Cara membacanya panjang 2 harakat. Ketiga, mad shilah thawilah karena huruf ha dhamir bertemu hamzah. Cara membacanya panjang 5 harakat.
3. اَشِدَّاۤءُ : Hukum tajwidnya Mad Wajib Muttashil karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kalimat. Cara membacanya panjang 4 atau 5 harakat.
4. عَلَى الْكُفَّارِ: Hukum tajwidnya ada 2. Pertama, alif lam qomariah karena huruf lam bertemu kaf. Cara bacanya jelas. Kedua, mad thabi'i karena huruf fa berharakat fathah bertemu alif. Cara membacanya panjang 2 harakat.
5. رُحَمَاۤءُ : Hukum tajwdinya mad wajib muttashil karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kalimat. Cara membacanya panjang 4 atau 5 harakat.
6. بَيْنَهُمْ تَرٰىهُمْ : Hukum tajwidnya ada 4. Pertama, mad layyin karena huruf ya sukun jatuh setelah huruf ba berharakat fathah. Cara membacanya panjang 2 harakat. Kedua, idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu Ta. cara membacanya jelas. Ketiga, mad thabi'i karena huruf Ra berharakat fathah tegak. Cara membacanya panjang 2 harakat. Keempat, idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu Ra. cara membacanya jelas.