Kendati demikian, membacanya dilakukan tanpa diikuti dengan suara berdengung. Karenanya, hukum tajwid ini disebut ‘bilaghunnah’, berbeda dengan Idgham Bighunnah.
Sebuah bacaan dihukumi Idgham Bilaghunnah jika tanwin atau nun mati bertemu salah satu huruf (ل) atau huruf ra ( ﺭ ). Dengan demikian, huruf dari Idgham Bilaghunnah adalah lam dan ra’.
Setelah mengetahui penjelasan Idgam Bilaghunnah, berikut ini adalah contoh bacaannya yang diambil dari beberapa ayat Al-Qur'an.
وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad.
Ayat tersebut menunjukkan adanya Idgham Bilaghunnah karena mempertemukan nun sukun dengan huruf lam. Maka dari itu, cara membacanya adalah 'yakul lahu', di mana huruf lam dalam kata lahu seolah-olah bertasydid.
اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ
Ulaaika 'alaa hudam mir rob bihim.
Idgham Bilaghunnah pada ayat tersebut adalah saat nun sukun bertemu huruf ra’. Maka dari itu, nun sukun yang dilebur ke huruf ro tidak dibaca tanpa suara berdengung.