JAKARTA, iNews.id - Isi kandungan Surat Ali Imran ayat 159 menjelaskan tentang kepribadian Nabi Muhammad SAW yang bersikap lemah lembut, memaafkan dan suka bermusyawarah.
Dilansir dari Buku Siswa Al Qur'an Hadis Kelas XII Madrasah Aliyah, Surat Ali Imran ayat 159 ini diturunkan setelah perang Uhud. Perang Uhud termasuk salah satu perang yang memberi kesan mendalam, bisa dibilang sangat menyakitkan bagi nabi Muhammad SAW karena sikap umatnya yang tidak mengikuti tuntunannya sehingga mengalami banyak kerugian.
Peristiwa-peristiwa semacam ini tentunya memberikan kesan yang menyakitkan di dalam diri rasulullah saw, tetapi tabiat Nabi SAW yang pemaaf, lemah lembut, dan kasih sayang terhadap semua makhluk mengalahkan itu semua.
Surat Ali Imran 159 tersebut juga merupakan landasan bagi praktek dakwah yang rahmatan lil 'âlamîn. Dakwah harus memberikan kesan damai dan mencerahkan, dan jangan melakukan dakwah dengan cara-cara yang menyeramkan.
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Latin: Fabimā raḥmatim minallāhi linta lahum, wa lau kunta faẓẓan galīẓal-qalbi lanfaḍḍū min ḥaulik(a), fa‘fu ‘anhum wastagfir lahum wa syāwirhum fil-amr(i), fa iżā ‘azamta fa tawakkal ‘alallāh(i), innallāha yuḥibbul-mutawakkilīn(a). (QS. Ali Imran ayat 159)
Artinya: Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.
Ada beberapa isi kandungan dalam Surat Ali Imran Ayat 159. Di antaranya perintah Allah SWT kepada Nabi SAW untuk bersikap lemah lembut kepada umatnya, memaafkan, serta bermusyawarah dalam setiap urusan.
Sikap lemah lembut Nabi SAW itu merupakan rahmat dari Allah SWT. Dalam ayat tersebut dijelaskan, Nabi Muhammad SAW tidak marah dan malah bersikap lemah lembut terhadap umatnya meski telah melakukan pelanggaran seperti dalam peristiwa Perang Uhud.
Meskipun dalam keadaan genting, seperti terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh sebagian kaum Muslimin dalam Perang Uhud sehingga menyebabkan kaum Muslimin menderita, tetapi Rasulullah SAW tetap bersikap lemah lembut dan tidak marah terhadap para pelanggar itu, bahkan memaafkannya, dan memohonkan ampunan dari Allah untuk mereka. Andaikata Nabi Muhammad saw bersikap keras, berhati kasar tentulah mereka akan menjauhkan diri dari Nabi SAW.