Dalam hadits yang diriwayatkan dari Siti Aisyah radhiallahu anha bahwa Nabi SAW telah bersabda:
عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "إنَّ اللَّهَ أمَرَنِي بِمُدَارَاةِ النَّاس كَمَا أمَرني بِإقَامَة الْفَرَائِضِ"
Dari Siti Aisyah ra yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda: Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepadaku agar bersikap lemah lembut terhadap manusia sebagaimana Dia memerintahkan kepadaku untuk mengerjakan hal-hal yang fardu.
Surat Ali Imran ayat 159 juga berisi perintah Allah untuk bermusyawarah. Melalui ayat ini Allah menjelaskan kepada kita bahwa sekalipun dalam keadaan genting seperti terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan sebagian kaum muslimin pada peperangan Uhud, sehingga menyebabkan pasukan Nabi Muhammad saw menderita kekalahan.
Nabi SAW tetap berlaku sabar, tidak marah terhadap pelakunya, bahkan memohonkan ampunan kepada Allah atas kesalahan mereka.
Andaikata Nabi Muhammad SAW bersikap kasar dan tidak memaafkan mereka, niscaya mereka akan menjauhkan diri dan membenci ajaran agama Islam.
Secara garis besar, isi kandungan dalam Surat Ali Imran ayat 159 ini, diungkapkan tiga sifat dan sikap secara berurutan disebut dan diperintahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebelum mengadakan musyawarah.
1. Berlaku lemah lembut
Seorang yang melakukan musyawarah, apalagi yang berada dalam posisi pemimpin, yang pertama ia harus hindari ialah tutur kata yang kasar serta sikap keras kepala dan otoriter, karena jika tidak, maka mitra musyawarah akan bertebaran pergi.
2. Memberi Maaf
Dalam bahasa ayat diatas fa‟fu „anhum ( عنهم فاعف” .( عفى “secara harfiah berarti “menghapus”, memaafkan. Yaitu menghapus bekas luka hati akibat perlakuan orang lain yang dinilai tidak wajar, ini perlu karena tiada musyawarah tanpa orang lain, sedangkan kecerahan pikiran hanya hadir bersamaan dengan sirnanya kekeruhan hati orang-orang yang bermusyawarah.
Bermusyawarah juga harus bersedia memberi maaf, karena boleh jadi ketika melaksanakan musyawarah terjadi perbedaan pendapat atau terlontar dari orang lain kalimat atau pendapat yang menyinggung dan bila sampai ke hati akan mengeruhkan pikiran, bahkan boleh jadi mengubah musyawarah menjadi pertengkaran dan permusuhan.
3. Memohon Ampunan
Dalam musyawarah adalah permohonan ampunan kepada Allah. Pesan terahir ayat ini dalam konteks musyawarah adalah apabila telah bulat tekad, laksanakanlah dan berserah dirilah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berserah diri kepada-Nya.
Demikian ulasan Isi Kandungan Surat Ali Imran ayat 159 tentang perintah bersikap lemah lembut, suka memaafkan dan bermusyawarah dalam segala hal.
Wallahu A'lam