Pada ayat tersebut dijelaskan pula mengenai penciptaan benda-benda langit atau angkasa. Bumi yang berputar pada porosnya menyebabkan adanya pergantian siang dan malam dan itu merupakan tanda-tanda kebesaran dari Allah yang perlu dipahami oleh orang-orang yang berakal.
Di sisi lain, Imam Ibnu Katsir dalam salah satu kitab tafsirnya menyebut orang yang dapat dan mengerti tanda-tanda kebesaran Allah merupakan orang yagn berakal dan cerdas.
Namun, sayang orang yang tidak berakal dan tidak beriman tidak mampu untuk mengerti tentang kebesaran-kebesaran Allah di sekitar mereka. Sebagaimana dalam surat Yusuf ayat 105-106:
وَكَأَيِّنْ مِنْ آيَةٍ فِي السَّماواتِ وَالْأَرْضِ يَمُرُّونَ عَلَيْها وَهُمْ عَنْها مُعْرِضُونَ وَما يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللَّهِ إِلَّا وَهُمْ مُشْرِكُونَ
Artinya: "Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedangkan mereka berpaling darinya. Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sesembahan-sesembahan lain)."
Itulah ulasan mengenai Isi kandungan surat Ali Imran ayat 190. Semoga bermanfaat!