Ketika laki-laki itu diletakkan di dalam kuburnya, dua malaikat penanya yakni Munkar dan Nakir datang. Maka surat Tabarok menghalang-halanginya sehingga kedua malaikat itu berkata.
Sesungguhnya engkau (Surat Al Mulk) adalah salah satu dari Kitabullah, dan aku tidak suka membuatmu tidak senang, tetapi aku tidak mempunyai kuasa bagimu, bagi dia dan juga bagi diriku terhadap suatu kemudaratan dan juga suatu kemanfaatan. Jika engkau hendak membela orang ini, maka menghadaplah kepada Allah dan mintalah syafaat dari-Nya buat dia.
Maka surat itu (Al Mulk) berangkat menuju ke hadirat Allah, lalu berkata memohon, "Ya Tuhanku, sesungguhnya Si Fulan dengan sengaja memilihku di antara Kitab-Mu, lalu ia mempelajariku dan membacaku serta menghafalku.
Maka apakah Engkau akan membakarnya dengan api, sedangkan aku berada di dalam rongganya? Jika Engkau hendak mengazabnya, maka hapuskanlah terlebih dahulu aku dari Kitab-Mu." Allah berfirman, "Aku lihat engkau marah."
Surat Al Mulk menjawab, "Sudah seharusnya aku marah." Maka Allah berfirman, "Sekarang pergilah kamu, sesungguhnya Aku telah menyerahkannya kepadamu dan Aku memberi izin kepadamu untuk memberi syafaat buatnya.