Nabi Muhammad SAW memiliki sifat-sifat mulia yang menjadi teladan bagi umat manusia. Dalam sebuah hadis, beliau menyatakan:
Hadis dari Jubair bin Muth’im
إِنَّ لِي أَسْمَاءً أَنَا مُحَمَّدٌ وَأَنَا أَحْمَدُ وَأَنَا الْمَاحِي الَّذِي يَمْحُو اللَّـهُ بِي الْكُفْرَ
Artinya: "Sesungguhnya aku mempunyai beberapa nama; Aku adalah Muhammad, Aku Ahmad, Aku Al Mahi (pengikis) Allah mengikis kekufuran dengan mengutusku." (Muttafaq alaih).
Islam mengajarkan pentingnya persatuan di antara umat manusia. Nabi Muhammad SAW menekankan bahwa semua orang, tanpa memandang suku atau ras, adalah sama di hadapan Allah.
Surah Ali 'Imran: 164
لَقَدْ مَنَّ اللّٰهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيْهِمْ رَسُولًا مِّنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيَهُمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةً ۚ وَإِن كَانُوا مِن قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ
Artinya: "Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang mukmin ketika Dia mengutus di tengah-tengah mereka seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan jiwa mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab Suci dan hikmah." (QS. Ali 'Imran: 164).
Keutamaan Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW sangatlah banyak dan merupakan landasan bagi kehidupan umat Muslim. Dari penghapusan dosa hingga pendidikan moral, semua aspek ini menunjukkan betapa besar pengaruh beliau dalam membentuk karakter umat dan masyarakat secara keseluruhan. Melalui pemahaman ini, diharapkan umat dapat lebih mencintai dan meneladani Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.