Awal kedatangan mereka ke Mesir dari Palestina adalah saat negeri mereka mengalami paceklik selama tujuh tahun lamanya. Bangsa Mesir mampu bertahan karena mampu menabung sebelumnya dan membangun lumbung persediaan bahan pangan. Kisah ini terkait dengan mimpi Nabi Yusuf alaihissalam yang diangkat menjadi bendahara negara Mesir kala itu.
Maka berdatanganlah bangsa Yahudi dari Palestina ke Mesir untuk mengungsi, tapi kemudian lantaran kedegilan mereka, jadilah mereka budak bangsa Mesir selama ratusan tahun.
Selama di Mesir, bangsa Yahudi adalah budak yang dipaksa bekerja tanpa upah. Konon para Fir'aun di sana menempatkan bangsa itu sebagai budak, yang salah satu tugasnya adalah ikut kerja paksa membangun Pyramid. Arsiteknya tetap bangsa Mesir, bangsa Yahudi hanya pekerja kasarnya, lantaran bangsa itu memang hanya pantas jadi budak.
Sampai Allah SWT mengutus nabi Musa alaihissalam untuk membebaskan bangsa itu dari perbudakan. Tapi susah-susah nabi Musa membangun mental mereka, tetap saja mental mereka tidak bisa diharapkan. Ketika menghadapi Laut Merah di depan dan kejaran tentara Fir'aun di belakang, mereka pun gampang putus asa dan tidak mau berperang.
Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa, "Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul." Musa menjawab, "Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku." (QS Asy-Syu'ara': 61-632)
Bangsa Yahudi sangat penakut dan sama sekali tidak berani menghadapi resiko. Bahkan saat telah diselamatkan dari kejaran Fir'aun, lagi-lagi mereka bikin ulah untuk minta dibuatkan patung anak sapi sebagai sembahan.
Umat Islam tidak pernah memusuhi bangsa Yahudi, kecuali bila Yahudi itu sendiri yang bikin gara-gara. Sebab ciri khas bangsa itu memang berkhianat atas perjanjian yang telah mereka buat. Piagam Madinah yang telah mereka sepakati, tiba-tiba secara sepihak dilanggar. Kalau mereka sampai diusir ke luar Madinah, semua adalah kesalahan mereka sendiri.
Allah SWT menjanjikan kepada Yahudi kehancuran mereka. Di mana mereka akan habis diperangi oleh umat Islam, hingga mereka berlarian sembunyi di balik batu dan pohon.