Kisah Imam Bukhari Mengembara Menuntut Ilmu hingga Hafal 300.000 Hadits

Kastolani Marzuki
Kisah Imam Bukhari menuntut ilmu yang sempat mengalami kebutaan saat kecil hingga hafal 300.000 hadits. (Foto: ist)

JAKARTA, iNews.id - Umat Islam pasti mengenal Imam Bukhari, ahli hadits yang selalu jadi rujukan karena kesahihan hadits yang diriwayatkannya. Berikut kisah Imam Bukhari menuntut ilmu yang mengalami kebutaan saat kecil hingga hafal 300.000 hadits dan jadi ulama hadits terkemuka.

Kitab Hadits Shahih Bukhari dianggap kitab hadits yang paling shahih dibandingkan kitab-kitab hadits lainnya. Tak lain hal itu karena kegigihan penulis dalam rangka mencari hadits, mengumpulkan, menuliskan lantas memilah dan memilih mana yang dianggap valid dari Nabi dan mana yang dianggap lemah dalam penisbatannya kepada Nabi SAW. Namun tidak sedikit yang belum mengetahui kisah dan biografi dari penulis hadits shahih Bukhari ini. 

Nama Lengkap Imam Bukhari

Dikutip dari Buku Biografi Imam Bukhari karangan Hanif Luthfi yang diterbitkan rumah fiqih publishing disebutkan, Imam Bukhari lahir tepatnya pada 13 Syawal 194 Hijriah atau 21 Juli 810 Masehi di Bukhara atau Buxoro, sebuah daerah di tepi Sungai Jihun, Uzbekistan

Nama lengkap Imam Bukhari adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Bukhari.

Ayahnya, Ismail, adalah seorang ulama yang saleh. Bukhara, yang juga disebut sebagai daerah Ma Wara an-Nahr, memang banyak melahirkan ilmuwan-ilmuwan Muslim.

Kisah Imam Bukhari menuntut ilmu. (Foto: ist)

Yatim Sejak Kecil

Ketika Imam Bukhari masih kecil ayahnya meninggal, sehingga ibunya merawat dan mendidiknya seorang diri. Biaya pendidikannya itu didapat dari harta peninggalan ayahnya. Ismail; ayah dari Imam Bukhari ini tampaknya memang dari awal suka dan cenderung kepada Hadits Nabawi. 

Ketika pergi haji pada tahun 179 H, atau 15 tahun sebelum Bukhari lahir, beliau menyempatkan diri menemui tokoh-tokoh ahli hadis seperti Imam Malik bin Anas (w. 179 H), Abdullah bin al-Mubarak (w. 181 H), Abu Mu’awiyah bin Shalih, dan lain-lain.

Tidak berselang lama Ismail wafat ketika Imam Bukhari masih kecil. Sebuah perpustakaan pribadi ditinggalkannya untuk Imam Bukhari di samping semangat untuk mengaji hadis.

Dalam keadaan yatim, Imam Bukhari lalu diasuh oleh ibundanya dengan kasih sayang. Dibimbingnya untuk menyintai buku-buku peninggalan ayahnya. Bersama-sama kawan sebayanya Imam Bukhari belajar membaca, menulis, Al-Quran dan Hadits.

Mengalami Kebutaan

Imam Bukhari ketika kecil mengalami rasa sakit yang teramat di kedua matanya, hingga akhirnya mengalami kebutaan. Keadaan tersebut terus dialami Imam Bukhari hingga suatu ketika Allah mengembalikan penglihatannya berkat usaha dan doa yang dipanjatkan oleh ibunya. 

Doa Ibunda Imam Bukhari ternyata diijabah Allah SWT dengan memberikan kesembuhan dan mengembalikan penglihatan kedua mata Imam Bukhari seperti semula. 

Dikisahkan, suatu malam, ibunda Al-Bukhari tertidur, dan ia bermimpi melihat Nabi Ibrahim alaihissalam. 

Dalam mimpinya Nabi Ibrahim berkata, “Wahai perempuan, sungguh Allah telah mengembalikan penglihatan putramu, karena banyaknya tangisanmu, atau banyaknya doa yang kamu panjatkan".

Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait
Health
24 hari lalu

Terungkap, Satu dari 1.000 Orang Indonesia Alami Buta akibat Kelainan Kornea

Muslim
2 bulan lalu

3 Contoh Ceramah Lucu tentang Menuntut Ilmu, Bikin Suasana Ceria

Mobil
5 bulan lalu

Bukan Jam Rolex, Timnas Uzbekistan Dapat Hadiah 40 Mobil BYD Lolos ke Piala Dunia 2026

Muslim
7 bulan lalu

Doa Sebelum Belajar: Kunci Mendapatkan Ilmu yang Berkah

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal