Topik lainnya yaitu skalasi bisnis tanpa riba, meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi produk halal, akselerasi sertifikasi di berbagai sektor terkait seperti industri hospitality, wisata halal, pengelolaan dana zakat dalam pemberdayaan ekonomi umat, serta literasi eksyar dan edutainment.
CFO PT Halal Expo Indonesia Aryo Wibisono mengatakan, rangkaian konferensi yang digelar selama HEI bertujuan untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah sekaligus memperluas jejaring dengan mitra HEI di luar negeri. Di antaranya Saudi International Halal Expo, Halal Expo Nigeria, Halal Expo London, Malaysia International Halal Showcase (MIHAS), Korea Halal Authority, Halal Control Germany, Vietnam Halal Center, Japan Halal Certification Promotion Organization, dan Cape Malay Consultant dan lainnya.
Halal Expo Indonesia juga baru saja menandatangani perjanjian strategis dengan Wasabih, sebuah komunitas online ekonomi syariah yang diperhitungkan di dunia. Anggotanya terdiri dari para profesional dan pelaku bisnis halal.
Melalui platform Wasabih, berbagai bisnis halal akan saling terhubung sehingga dapat mempermudah pelaku usaha dalam menemukan mitra bisnis yang cocok merencanakan pertemuan dan melakukan deal business (business matchmaking).
Dalam gelaran HEI di ISEF 2023, Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) sebagai mitra strategis turut menyuguhkan program Export Academy yang siap meningkatkan skalasi bisnis para pelaku bisnis produk halal menuju pasar global.
Export Academy adalah sebuah ekosistem pengembangan SDM ekspor yang digagas oleh KPMI bekerja sama dengan Nudira Learning Centre, Aspenku dan Hibbu Creative House.
Melalui program tersebut, menurut Ketua Umum KPMI Rachmat Sutarnas Marpaung, pelaku usaha tidak hanya mendapatkan pembelajaran bisnis secara online melalui video pembelajaran berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), sekaligus juga secara offline melalui pendampingan intensif dan terus menerus agar pelaku usaha bisa berkembang optimal di pasar internasional.
“Kami secara simultan melakukan pendampingan teknis bagaimana meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi, dukungan pemasaran dan promosi melalui kegiatan misi dagang dan pameran dagang di dalam dan luar negeri. Selain itu kami memberikan dukungan pembiayaan ekspor dalam skema syariah dengan mitra strategis KPMI. Bahkan kami juga membantu pelaku usaha yang kapasitas produksinya sedikit bisa mengikuti program ekspor barengan,” ucap Rachmat Sutarnas Marpaung.
Selama HEI berlangsung, pelaku usaha berkesempatan pula mengikuti business matching yang diselenggarakan KPMI.
Proses business matching ini, menurut Rachmat Sutarnas Marpaung dilaksanakan sejak sebelum gelaran HEI di ISEF untuk mengetahui kebutuhan buyer dan mempertemukan dengan seller terkait. Saat HEI inilah, buyer dan seller dapat bertatap muka langsung di business lounge atau stand-stand mereka.
Hadir di ajang HEI, Export Aggregator yang siap membantu pelaku usaha memasuki pasar Internasional di Dubai, Amerika Serikat, Jepang dan Filipina.
“Adanya agregator ekspor bisa membantu para calon eksportir untuk memahami proses kegiatan ekspor sekaligus mengecek minat pasar di negara tujuan ekspor. Kemudian jika perkembangan permintaan pasarnya positif bisa melakukan ekspor mandiri di masa depan,” tuturnya.