1. Disunnahkan mandi seperti mandi besar antara Maghrib dan Isya. Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Aisyah, "Rasulullah jika bulan Ramadhan (seperti biasa) tidur dan bangun. dan manakala memasuki sepuluh hari terakhir, beliau mengencangkan kainnya dan menjauhkan diri dari (menggauli) istri-istrinya, serta mandi antara Maghrib dan Isya."
Ibnu Jarir berkata, "Para ulama mensunnahkan untuk mandi setiap malam pada malam-malam sepuluh hari terakhir. Di antara mereka ada yang mandi dan menggunakan wewangian pada malam-malam yang paling diharapkan turun Lailatul Qadar.
2. Berpuasa dengan benar dan menghidupkan seluruh malam Ramadhan, sebagaimana dijelaskan dalam hadis marfu' dari Abu Ja'far Muhammad bin Ali, "Barangsiapa mendapati Ramadhan dalam keadaan sehat dan sebagai orang muslim, lalu puasa pada siang harinya dan melakukan sholat pada sebagian malamnya, juga menundukkan pandangannya, menjaga kemaluan, lisan, dan tangannya, serta menjaga sholatnya secara berjamaah dan bersegera berangkat untuk sholat Jumat; sungguh ia telah puasa sebulan (penuh), menerima pahala yang sempurna, mendapatkan Lailatul Qadar." (HR. Ibnu Abid-Dunya)
4. Disunnahkan beri'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Salah satu tujuannya adalah agar keutamaan Lailatul Qadar tidak terlewatkan. Dalam i'tikaf ini, seseorang dapat lebih fokus dalam ibadah dan mendekat kepada Allah, misalnya dengan melakukan sholat sunnah, membaca Al-Quran, tasbih, tahmid, istighfar, bersholawat, berdoa, dan sebagainya.
Selain itu, salah satu hal yang perlu dilakukan agar dapat memaksimalkan ibadah malam adalah dengan tidak terlalu capek di siang harinya. maka disunnahkan untuk qailulah atau tidur siang, walaupun hanya sekitar 15-30 menit. Rasulullah bersabda, "Mintalah bantuan dengan makan sahur untuk bisa menunaikan puasa di siang hari, dan dengan qailulah untuk bisa mengerjakan sholat malam (tahajud)." (HR. Ibnu Majah).