Shalâtullâhi mâ lâ hat kawâkib ‘Ala hmad khairi man rakiban-najâ-ib
Selama cahaya bintang-gemintang masih gemerlapan, semoga rahmat Allah senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, sang pengendara unta terbaik.
Hadâ hâdis-surâ bismilhabâ-ib Fa hazzasy-syukru a’thafar rakâ-ib
Pengiring unta berdendang menyebut nama sang kekasih, sementara untanya dengan gembira mengangguk-anggukkan kepala mengikuti irama penunggangnya.
Alam tarahâ wa qad maddat wa sâlat min madâmi’ihâ sa huthâhâ hâ-ib
Tidakkah engkau melihat sang unta? Ayunan langkahnya semakin cepat, seiring linangan air matanya yang semakin deras, bagai arak-arakan mega.
Wa mâlat lil himâ tharaban wa hannat ilâ tilkal ma’âlimi wal malâ’ib
Semakin condong pula langkahnya karena gembira, dan rindu pada kandang serta ladang penggembalaannya.
Fada’ jadz-baz zimâmi walâ tasuq-hâ fa qâ-idu syauqihâ lil hayyi jâdzib
Maka biarkan, jangan kau tarik tali kekang atau menggiringnya, karena kerinduan pada sang nabilah yang menariknya.