Fahim tharaban kamâ hammat wa illa fa innaka fî tharîqil hubbi kâdzib
Tunjukkanlah kegembiraanmu sebagaimana sang unta menunjukkannya. Karena jika tidak, sungguh engkau berdusta dalam menempuh jalan cinta.
Amâ hâdzal ‘Aqîqu badâ wa hadzî qibâbul hayyi lâ hat wal madhârib
Perhatikan, inilah kota Aqiq yang telah tampak. Dan inilah kubah-kubah penduduk yang gemerlap menyilaukan.
Fa law annâ sa’ainâ kulla yaumin ‘alal ahdâqi lâ fauqan najâ-ib
Andai setiap hari kita berjalan kaki di atas tatapan, bukan mengendarai punggung unta.
wa law annâ ‘amilnâ kulla hînin li Ahmada maulidan qad kâna wâjib
dan andai kita beramal setiap saat, untuk memperingati kelahiran sang Ahmad, pasti akan kita peroleh nur sang Nabi.
Ahlu baitil Mushthofâth-thuhuri, hum amânul ardli faddakiri
Ahli rumah nabi pilihan yang disucikan. Mereka itu pengaman bumi, maka ingatlah
Syubbihû bil anjumiz-zuhuri, mitsla mâ qod jâ,a fîs-sunani
Mereka itu bagaikan bintang gemerlapan.
Perumpamaan itu telah benar-benar datang di dalam hadits Nabi