Dalam Islam, hal ini salah satunya didasarkan pada 99 Asmaul Husna, yang mana 80 persen dari nama-nama tersebut menunjukkan nilai kasih sayang Allah.
"Kita melihat banyak perilaku manusia yang belum mencerminkan nilai kasih sayang, terutama dalam memperlakukan lingkungan dan makhluk hidup. Melalui konsep Ekoteologi inilah, kami ingin mentransformasikan pemahaman teologi agar lebih menunjukkan nilai-nilai kepedulian dan kasih sayang itu sendiri," ujarnya.
Isu lain yang disampaikan Menag terkait pemberdayaan ekonomi umat. Menag memaparkan data potensi dana ibadah rutin di Indonesia yang sangat besar dalam namun belum termanfaatkan secara maksimal. Salah satu contoh konkret dana ibadah rutin seperti Kurban yang memiliki potensi hingga Rp72 triliun.
"Contoh lain dari pembayaran Fidyah, di mana 7% dari penduduk Indonesia sudah berusia di atas 80 tahun, potensinya dapat mencapai Rp2 triliun. Belum lagi dari Kafarat, Akikah, dan infaq lainnya. Jika diakumulasikan, potensi dana umat ini bisa mencapai lebih dari Rp1.000 triliun per tahun," papar Menag.