3. Tongkat Jadi Ular
Mukjizat Nabi Musa as yakni memiliki tongkat yang dapat berubah menjadi ular besar. Mukjizat ini dikeluarkan Nabi Musa as kala menghadapi para tukang sihir Raja Fir'aun.
{وَأَلْقِ عَصَاكَ فَلَمَّا رَآهَا تَهْتَزُّ كَأَنَّهَا جَانٌّ وَلَّى مُدْبِرًا وَلَمْ يُعَقِّبْ يَا مُوسَى لَا تَخَفْ}
dan lemparkanlah tongkatmu. Maka tatkala (tongkat itu menjadi ular dan) Musa melihatnya bergerak-gerak seperti seekor ular yang gesit, larilah ia berbalik ke belakang tanpa menoleh, "Hai Musa janganlah kamu takut.” (An-Naml: 10)
4. Tangan Memancarkan Sinar
Mukjizat Nabi Musa as berikutnya adalah tangan yang memancarkan cahaya atau sinar.
Kala menghadapi para penyihir dan Raja Fir'aun, Nabi Musa memasukkan tangannya ke dalam ketiaknya, maka setelah dikeluarkan tangannya memancarkan sinar yang putih bukan karena penyakit. Fir'aun berkata kepada Musa, "Ini adalah sihir yang kamu buat untuk menyihir kami dan menguasai orang-orang agar mereka mengikutimu, lalu engkau melawan kami bersama mereka; hal itu tidak akan terjadi. Sesungguhnya kami pun mempunyai ahli sihir yang pandai bersihir seperti kamu, maka janganlah kamu merasa besar diri dengan apa yang kamu miliki." (QS. Thaha ayat 57-59).
Dalam ayat lain disebutkan:
وَاضْمُمْ يَدَكَ إِلَى جَنَاحِكَ تَخْرُجْ بَيْضَاءَ مِنْ غَيْرِ سُوءٍ آيَةً أُخْرَى (22) لِنُرِيَكَ مِنْ آيَاتِنَا الْكُبْرَى (
Dan kepitkanlah tanganmu ke ketiakmu, niscaya ia keluar menjadi putih cemerlang tanpa cacat, sebagai mukjizat yang lain (pula), untuk Kami perlihatkan kepadamu sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Kami yang sangat besar. (QS. Thaha ayat 22-23)
5. Mengeluarkan Air dari Batu
Mukjizat Nabi Musa as lainnya yakni
وَإِذِ اسْتَسْقَىٰ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ فَقُلْنَا اضْرِب بِّعَصَاكَ الْحَجَرَ ۖ فَانفَجَرَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًا ۖ قَدْ عَلِمَ كُلُّ أُنَاسٍ مَّشْرَبَهُمْ ۖ كُلُوا وَاشْرَبُوا مِن رِّزْقِ اللَّهِ وَلَا تَعْثَوْا فِي الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ
Artinya:
Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, "Pukullah batu itu dengan tongkatmu!" Lalu memancarlah darinya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rezeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kalian berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan.