Nabi Nuh merupakan putra Lamak Bin Matusyalkho Bin Idris Alaihis Salam. Imam Kisa'i dalam Kitab Bada’i Izzuhur mengatakan, nama Nabi Nuh adalah Abdul Ghaffar atau Yasykur dan sebab terjadinya dinamakan Nuh yaitu diceritakan bahwa ia melihat anjing mempunyai empat mata lalu Nuh berkata: anjing ini sangat jelek menjijikkan.
Setelah ingat kata-kata tadi, Abdul Ghaffar terus menangis. Dia menangisi kesalahan dan dosanya. Karena seringnya dia menangis maka dinamakanlah dia Nuh (menangis).
Nabi Nuh AS diutus oleh Allah untuk kaumnya di kawasan Sungai Eufrat dan Tigris. Di wilayah itu, ada raja zalim bernama Darmasyil. Dia adalah manusia yang pertama kali memeras arak dan meminumnya, juga orang yang pertama kali bermain judi, juga orang pertama kali yang membuat baju dengan dihiasi emas.
Dia dan kaumnya adalah penyembah lima berhala, yaitu wad, siwa', yaghus,ya'uq dan nasr. Berhala-berhala itu sudah disebutkan dalam Al qur'an.
Konon berhala-berhala ini dikelilingi 1.700 berhala. Pada berhala itu dibuatkan rumah yang terbuat dari marmer yang berwarna-warni. Di setiap satu rumah panjangnya 1000 dziro',begitu juga lebarnya.
Berhala-berhala itu ada kursi-kursi yang terbuat dari emas yg di dalamnya terdapat bermacam-macam perhiasan yang megah serta ada pelayan yang melayaninya pada siang malam,dan juga mempunyai hari raya yang diperingati setiap tahunnya.
Pada hari raya itu Nuh keluar,dan mereka pada menyalakan api disekitar berhala-berhala itu mempersembahkan kurban lalu mereka semua bersujud memulyakan berhala-berhala tadi. Mereka semua membawa alat-alat musik,menabuh gong dan menari-nari berpesta ria sambil meminum arak dan berpesta seks.
Namun, peringatan dan ajakan Nabi Nuh as tersebut tidak digubris sang raja dan rakyatnya. Nuh kemudian mengadukan masalah yang dihadapinya kepada Allah SWT sebagaimana yang termaktub dalam Alquran.
{وَلَقَدْ نَادَانَا نُوحٌ فَلَنِعْمَ الْمُجِيبُونَ}
Artinya: Sesungguhnya Nuh telah menyeru Kami, maka sesungguhnya sebaik-baik yang memperkenankan (adalah Kami). (Ash-Shaffat: 75).
قَالَ رَبِّ اِنِّيْ دَعَوْتُ قَوْمِيْ لَيْلًا وَّنَهَارًاۙ
فَلَمْ يَزِدْهُمْ دُعَاۤءِيْٓ اِلَّا فِرَارًا
Artinya: Nuh berkata, " Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang, maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). (QS. Surat Nuh: 5-6).