1. Menghapus Dosa Dua Tahun
Keutamaan puasa Dzulhijjah pada hari ke-8 (Tarwiyah) dan hari ke-9 (Arafah) berdasarkan keterangan beberapa hadist adalah bahwa puasa Tarwiyah dapat menghapus dosa satu tahun yang telah terlewati. Sedangkan puasa hari ‘Arafah memiliki keutamaan yaitu dapat menghapus dosa dua tahun (1 tahun lalu dan 1 tahun yang akan datang).
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa puasa Dzulhijjah memiliki banyak keutamaan. Karena itu, Muslim dianjurkan untuk memanfaatkan 10 hari pertama di Bulan Dzulhijjah untuk memperbanyak amal ibadah, salah satunya Puasa Dzulhijjah.
2. Pahala Dilipatgandakan
Puasa tarwiyah dan Arafah memiliki nilai lebih dibandingkan berpuasa sunah di bulan yang lain karena pahalanya dilipatgandakan.
Al Hafidz Ibnu Hajar menyebutkan, "Diriwayatkan dari Hafshah, dari Nabi Shollallahu 'alaihi wa Sallam, beliau bersabda, "Barangsiapa yang berpuasa di akhir bulan Dzulhijjah dan di awal bulan Muharram, maka Allah akan menjadikannya penebus dosanya selama 50 tahun. Dan puasa satu hari di bulan Muharram sama dengan puasa 30 hari".
3. Puasa Paling Utama setelah Ramadhan
Puasa tarwiyah dan Arafah merupakan puasa paling utama setelah Ramadhan.
Sebagaimana ungkapan imam As-Syarwani:
أَفْضَلُ الشُّهُوْرِ لِلصَّوْمِ بَعْدَ رَمَضَانَ الْأَشْهُرُ الْحُرُمُ وَأَفْضَلُهَا الْمُحَرَّمُ، ثُمَّ رَجَبَ ثُمَّ الْحِجَّةُ ثُمَّ الْقَعْدَةُ
“Bulan yang paling utama untuk berpuasa setelah bulan Ramadan adalah Al-Asyhur al-Ḥurum. Dan, yang paling utama dari keempatnya adalah bulan Muharam, Rajab, Dzulhijah, kemudian Dzulqa’dah.