Sejarah Perang Tabuk, Keteguhan Iman Kaum Muslim Gentarkan Pasukan Romawi

Kastolani Marzuki
Ilustrasi Perang Tabuk yang terakhir dipimpin langsung Rasulullah SAW. (Foto: istimewa)

Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan kepada orang-orang mukmin untuk memerangi orang-orang kafir secara bertahap, mulai dari yang paling dekat jangkauannya dengan negeri Islam. 

Karena itulah Rasulullah SAW mulai memerangi kaum musyrik di Jazirah Arabia terlebih dahulu. Setelah itu, Allah memberikan kemenangan kepada Rasul-Nya atas kota Mekah, Madinah, Taif, Yaman. Yamamah, Hajar, Khaibar, dan Hadramaut serta lain-lainnya dari daerah-daerah yang terdapat di dalam Jazirah Arabia. 

Dan orang-orang dari seluruh kabilah Arab Badui mulai masuk ke dalam agama Allah (Islam) secara Kemudian Rasulullah SAW mulai memerangi ahli kitab. 

Untuk itu, Nabi SAW membuat persiapan guna berperang melawan kerajaan Romawi yang merupakan daerah yang paling dekat dengan Jazirah Arabia; dan mereka adalah orang-orang yang lebih utama untuk mendapat dakwah Islam, mengingat mereka adalah ahli kitab. 

Hal ini telah dilakukan oleh Nabi SAW sampai di Tabuk. Kemudian Nabi SAW kembali pulang lantaran pihak Romawi mundur dari medan peperangan.

Dalam perjalanan ke medan Perang Tabuk, Rasulullah melihat kondisi kaum muslimin yang dilanda kepayahan karena melewati daerah yang sangat panas. Hal itu diabadikan dalam Al Qur'an. Allah SWT berfirman:

{لَقَدْ تَابَ اللَّهُ عَلَى النَّبِيِّ وَالْمُهَاجِرِينَ وَالأنْصَارِ الَّذِينَ اتَّبَعُوهُ فِي سَاعَةِ الْعُسْرَةِ مِنْ بَعْدِ مَا كَادَ يَزِيغُ قُلُوبُ فَرِيقٍ مِنْهُمْ ثُمَّ تَابَ عَلَيْهِمْ إِنَّهُ بِهِمْ رَءُوفٌ رَحِيمٌ (117) }

Sesungguhnya Allah telah menerima tobat Nabi, orang-orang Muhajirin dan orang-orang Ansar, yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, kemudian Allah menerima tobat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka. (QS. At Taubah ayat 117).

Ayat tersebut diturunkan dalam Perang Tabuk. Kaum Muslimin berangkat menuju medan Tabuk dalam situasi yang sangat berat, yaitu di musim kering, panas yang terik, serta sulit untuk mendapat bekal dan air.

Mereka mengalami musim paceklik yang berat tahun itu, sehingga disebutkan bahwa ada dua orang lelaki membagi dua sebiji buah kurma di antara keduanya. Tersebut pula bahwa sejumlah pasukan terbiasa silih berganti mengisap sebiji kurma di antara sesama mereka, setelah itu barulah minum air. 

Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait
Nasional
11 hari lalu

Bagja Putra Indonesia Raih Prestasi Membanggakan di Turki usai Bacakan Syair Cinta untuk Rasulullah

Buletin
8 bulan lalu

Masjid Quba: Cinta Pertama Rasulullah di Tanah Hijrah

Muslim
1 tahun lalu

Ternyata Rasulullah SAW Suka Bercanda, Begini Adabnya

Muslim
1 tahun lalu

Doa agar Anak Dijaga Allah, Lengkap Teks Arab, Latin, dan Artinya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal