Sejarah Perang Tabuk, Keteguhan Iman Kaum Muslim Gentarkan Pasukan Romawi

Kastolani Marzuki
Ilustrasi Perang Tabuk yang terakhir dipimpin langsung Rasulullah SAW. (Foto: istimewa)

Kemudian sebiji kurma itu berpindah tangan ke yang lain, setelah minum diberikannya kepada yang belum. Akhirnya Allah menerima tobat mereka dan memulangkan mereka dari medan perangnya.

Dari Abdullah ibnu Abbas, bahwa pernah ditanyakan kepada Umar ibnul Khattab tentang kisah pasukan Usrah. Maka Umar ibnul Khattab menjawab, "Kami berangkat ke medan Perang Tabuk dengan Rasulullah SAW di tengah musim panas yang keras. Lalu kami turun istirahat di suatu tempat, karena saat itu kami mengalami kehausan, sehingga kami merasa seakan-akan leher kami akan terputus (mati kehausan). 

Maka Abu Bakar berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah telah menjanjikan kebaikan kepadamu dalam berdoa, maka doakanlah buat kami.' Rasul Saw. bertanya, 'Apakah kamu suka hal itu?' Abu Bakar menjawab, 'Ya.' Maka Rasulullah Saw. mengangkat kedua tangannya untuk berdoa. Sebelum beliau menurunkan kedua tangannya, langit menurunkan hujan yang lebat, kemudian keadaan menjadi tenang. Maka mereka memenuhi semua wadah yang mereka bawa dengan air. Kemudian kami berangkat memeriksa, dan ternyata hujan itu tidak melampaui markas pasukan kaum muslim."

Keteguhan kaum Muslimin bersama Rasulullah SAW dalam Perang Tabuk juga digancar dengan kenikmatan.  Mereka bahkan rela mengumpulkan semua makanan hingga jumlah keseluruhannya sama dengan tinggi seekor kambing yang sedang duduk istirahat. Kemudian Nabi Saw. berdoa agar makanan tersebut diberkahi, ternyata akhimya mereka dapat memenuhi semua wadah makanan yang mereka bawa.

Demikian pula ketika mereka memerlukan air, Nabi memohon kepada Allah Swt., lalu datanglah awan yang langsung menghujani mereka. Akhimya mereka minum dan memberi minum ternak mereka hingga dapat memenuhi wadah air minum yang mereka bawa. Kemudian mereka melihat keadaan hujan tersebut, temyata hujan tidak melampaui batas pasukan kaum muslim bermarkas.

Wallahu A'lam. 

Sumber: Tafsir Ibnu Katsir, Surat At Taubah ayat 117 dan 123, Ahmad Sarwat: Islam Agama Perdamaian (pelajaran dari Perjanjian Hudaibiyah) Rumah Fiqih Publishing.

Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait
Nasional
11 hari lalu

Bagja Putra Indonesia Raih Prestasi Membanggakan di Turki usai Bacakan Syair Cinta untuk Rasulullah

Buletin
8 bulan lalu

Masjid Quba: Cinta Pertama Rasulullah di Tanah Hijrah

Muslim
1 tahun lalu

Ternyata Rasulullah SAW Suka Bercanda, Begini Adabnya

Muslim
1 tahun lalu

Doa agar Anak Dijaga Allah, Lengkap Teks Arab, Latin, dan Artinya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal