Allah SWT berfirman:
{كَذَلِكَ يُوحِي إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ اللَّهُ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ}
Demikianlah Allah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana, mewahyukan kepada kamu dan orang-orang yang sebelum kamu. (Asy-Syura: 3)
Yakni sebagaimana Allah telah menurunkan kepadamu Al-Qur'an ini, Dia pun telah menurunkan kitab-kitab dan suhuf-suhuf kepada para nabi sebelum kamu.
Kalau nabi dan rasul terdahulu sedikit berbeda. Nabi Musa misalnya menerima wahyu yang tertulis atau suhuf di atas batu atau disebut dengan ‘luh’, sebagaimana yang tertuang di dalam Al-Quran :
وَكَتَبْنَا لَهُ فِي الْأَلْوَاحِ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ مَوْعِظَةً وَتَفْصِيلًا لِكُلِّ شَيْءٍ
Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu.(QS. Al-Araf : 145)
Selain Nabi Musa juga ada suhuf Nabi Ibrahim alaihissalam disebutkan dalam Al-Quran :
صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ
(yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa (QS. Al-Ala : 19)
Pembukuan Al Qur'an
Direktur Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Ahmad Sarwat MA dalam bukunya Sejarah Al-Quran menjelaskan, buku yang pertama kali ditulis dalam sejarah Islam adalah Al-Quran. Pembukuan Al-Quran ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan salah satu nama Al-Quran, yaitu Al-Kitab. Maksudnya ketika belum diturunkan, Al-Quran itu tidak berwujud buku, tapi berupa suara Malaikat Jibril yang menirukan kalamullah (perkataan Allah SWT).
Jangan pernah membayangkan Jibril turun membawa sebuah buku bertuliskan ayat-ayat Al-Quran dalam aksara Arab, yang berisi 6.236 ayat, 30 juz dan 114 surat. Apapagi sampai ada terjemahannya berbahasa Indonesia yang sudah direvisi. Tidak, sama sekali tidak.
Jibril tidak bawa apa-apa di tangannya. Dia hanya membacakan Al-Quran dengan suaranya. Lalu didengarkan oleh Nabi Muhammad SAW, masuk ke hati sanubari Beliau SAW dan tersimpan abadi.
Dalam sirah nabawiyah, diceritakan bahwa ketika Nabi SAW turun dari Gua Hira dan pulang menemui Khadijah, Beliau SAW sama sekali tidak membawa apapun di tangannya, entah itu kulit atau batu atau media apapun yang bertuliskan ayat Al Qur'an.
Tidak diceritakan bahwa Khadijah membawa potongan ayat yang baru saja turun. Seandainya memang Jibirl datang membawa benda bertuliskan ayat Al-Quran, pastilah benda itu juga akan dibawa serta dan ditunjukkan kepada sang pendeta.