Amr bin Ash dikenal sebagai salah satu tokoh terkemuka dari Suku Quraisy. Ia merupakan seorang pejuang ulung yang bahkan mampu merebut Mesir dari kedua kekaisaran besar, Romawi dan Persia, sehingga dijuluki "Pembebas Mesir" oleh sejarawan.
Pada Bulan Safar, Amr bin Ash memeluk Islam dan mulai menjadi sahabat setia Rasulullah SAW yang pemberani. Menurut Ibnu Ishaq, keyakinan Amr bin Ash dalam memeluk islam dipengaruhi oleh seorang penguasa dari wilayah Habasyah, Ethiopia, yakni Raja Negus. Pada tahun kedelapan Hijriah, Amr bin Ash memilih untuk mengikuti ajaran Islam.
Salah satu momen bersejarah dalam sejarah Islam adalah hijrah pertama Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah. Peristiwa penting dan bersejarah ini terjadi pada bulan Safar. Rasulullah SAW meninggalkan Makkah pada bulan Safar dan tiba di Madinah pada bulan Rabiul Awwal.
Menurut buku Sirah Nabawiyyah karya Abul Hasan Ali Al-Hasani An Nadwi, peristiwa hijrah Rasulullah SAW mengandung pelajaran bahwa dakwah dan keyakinan dapat membawa seseorang melepaskan ikatan dengan yang dicintainya, dan sebaliknya, apapun pun tidak dapat memisahkan seseorang dari dakwah dan keyakinannya.
Seperti yang kita ketahui, Sayyidah Khadijah binti Khuwailid, seorang wanita terkemuka dari Suku Quraisy yang cerdas dan memiliki akhlak mulia, adalah istri pertama Rasulullah SAW.
Menurut Ibnu Ishak, Rasulullah SAW menikahi Sayyidah Khadijah, yang juga dikenal sebagai "Ummul Mukminin", pada bulan Safar ketika Rasulullah SAW berusia 26 tahun.
Mengutip dari keterangan Ibnu Katsir, bukan hanya pada bulan Safar Nabi Muhammad SAW menikah dengan Sayyidah Khadijah RA, tetapi juga dalam bulan yang sama, putri Nabi, Sayyidah Fatimah RA, menikah dengan seorang sahabat terpercaya, Ali bin Abi Thalib RA. Keduanya mengikat pernikahan di bulan Safar pada tahun kedua Hijriah.
Menurut Sirah Nabawiyah Shafiyurrahman al-Mubarakfuri, Rasulullah SAW jatuh sakit pada tanggal 28 atau 29 Safar tahun 11 H. Kala itu beliau menghadiri pemakaman salah seorang sahabat di Baqi' dan dalam perjalanan pulang, beliau merasakan sakit kepala dan demam yang parah.
Demam beliau begitu tinggi sehingga para sahabat bisa merasakan panasnya di sorban yang beliau kenakan. Beliau tetap memimpin shalat selama 11 hari, meskipun dalam keadaan sakit. Beliau wafat pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 H, atau 8 Juni 632 M.
Demikianlah, informasi mengenai peristiwa penting dan bersejarah di bulan Safar dalam Islam.