“Dengan pendekatan ini maka adanya perbedaan-perbedaan keyakinan mengenai nilai-nilai yang tersisa harus disikapi dengan toleran,” kata mantan anggota Wantimpres ini.
Pandangan dan tawaran solusi perdamaian global yang disampaikan Gus Yahya tersebut mendapat sambutan hangat dari para peserta IRF. Hadirin pun bertepuk tangan berulang kali sepanjang pidato itu.
Ambassador Sam Brownback dalam sambutannya sebagai pemrakarsa dan penanggung jawab KTT tersebut bahkan secara khusus memuji langkah-langkah bersejarah yang telah diambil oleh NU. “Dunia sungguh membutuhkan peran Nahdlatul Ulama demi masa depan peradaban yang lebih harmonis,” katanya.