Namun, lantaran Hajar tidak minum, lama-lama air susunya tidak keluar. Hajar melihat Ismail yang berkedip berkali-kali serta mengatupkan matanya yang hampir mati lantaran kehausan.
Sebagai ibu, Hajar sangat sedih melihat anaknya yang masih kecil mengalami kehausan. Ia pun berusaha mencari air.
Hajar pun berlari antara bukit Shafa dan Marwah hingga tujuh kali bolak-balik. Tapi ia tidak berhasil mendapat air. Hajar pun kembali ke Ismail. Tak disangka, ia justru mendapati air bening yang mengalir dekat kaki Ismail.
Air tersebut pun dibendungnya dengan pasir dan diambil sebagian untuk diberikan kepada sang anak. Sumber air itulah yang menjadi sumber air zamzam dan menjadi sejarah Sa’i di Bukit Shafa dan Marwah.
Hingga saat ini sumber air zamzam dapat memasok air guna memenuhi kebutuhan para jamaah yang melakukan ibadah haji dan umrah.