"Lelaki yang sempurna jumlahnya banyak. Dan tidak ada wanita yang sempurna selain Maryam binti Imran dan Asiyah istri Firaun. Dan keutamaan Aisyah dibandingkan wanita lainnya, sebagaimana keutamaan ats-Tsarid dibandingkan makanan lainnya." (HR. Bukhari 5418 dan Muslim 2431).
Orang-orang Yahudi menuduhnya melakukan zina. Tuduhan itu bahkan dilontarkan saat Maryam masih hidup maupun setelah wafatnya.
Sementara Al Quran telah menyucikan Maryam dari tuduhan keji tersebut. Tidak hanya dalam satu ayat, bahkan di banyak ayat.
Allah menyebut orang-orang Yahudi sebagai orang-orang yang kufur karena menuduh Maryam berzina. Sebagaimana firman-Nya:
Demikian juga dengan firman-Nya,
وَمَرْيَمَ ابْنَتَ عِمْرَانَ الَّتِي أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهِ مِنْ رُوحِنَا وَصَدَّقَتْ بِكَلِمَاتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهِ وَكَانَتْ مِنَ الْقَانِتِينَ
“dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-Kitab-Nya, dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat.” [Quran At-Tahrim:12].