JAKARTA, iNews.id - Sifat Jaiz Allah menjadi hal yang wajib dipahami oleh setiap umat Muslim. Allah sebagai Tuhan dan pencipta seluruh alam dan isinya memiliki memiliki tiga kategori sifat.
Selain sifat wajib dan mustahil, Allah juga memiliki sifat jaiz. Sifat wajib dan mustahil Allah yang kita kenal selama ini masing-masing ada 20. Sedangkan sifat jaiz Allah hanya ada satu.
Lantas, apa itu sifat jaiz Allah? Berikut ini adalah pembahasannya.
Dilansir iNews.id dari Yayasan Al Ma'soem Bandung, Kamis (24/11/2022), sifat jaiz Allah dapat didefinisikan sebagai sifat Allah yang memiliki suatu kehendak yang tidak bisa dipaksakan oleh selain-Nya.
Sifat Jaiz Allah ketika hendak menciptakan alam semesta atau tidak itu tergantung pada kehendak-Nya sebab. Ialah Sang Maha Pencipta, Tuhan yang satu, tidak beranak, dan tidak diperanakan.
Adapun pengertian sifat jaiz Allah secara lengkap dijelaskan dalam kitab Al Jawahirul Kalamiyah Fi Idhahil Aqidah Al Islamiyyah yang ditulis oleh Syekh Tharir Al-Jazairi.
Dalam kitab tersebut memuat hal-hal yang terkait sifat jaiz Allah, yakni melakukan hal-hal yang mungkin dan (atau) meninggalkannya. Sebagai contoh, dijadikannya manusia kaya atau miskin, sehat atau sakit, dan lain sebagainya.
Sebagai contoh, sifat jaiz Allah yang termaktub dalam Al Quran surah Ali Imran ayat 26 yang berbunyi:
قُلِ اللّٰهُمَّ مٰلِكَ الۡمُلۡكِ تُؤۡتِى الۡمُلۡكَ مَنۡ تَشَآءُ وَتَنۡزِعُ الۡمُلۡكَ مِمَّنۡ تَشَآءُ وَتُعِزُّ مَنۡ تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَنۡ تَشَآءُ ؕ بِيَدِكَ الۡخَيۡرُؕ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ قَدِيۡرٌ
Artinya: Katakanlah (Muhammad), "Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Selain ayat di atas, sifat jaiz Allah SWT termaktub dalam beberapa ayat berikut:
QS. Al-Maidah ayat 17
لَـقَدۡ كَفَرَ الَّذِيۡنَ قَالُوۡۤا اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الۡمَسِيۡحُ ابۡنُ مَرۡيَمَؕ قُلۡ فَمَنۡ يَّمۡلِكُ مِنَ اللّٰهِ شَيۡـًٔـــا اِنۡ اَرَادَ اَنۡ يُّهۡلِكَ الۡمَسِيۡحَ ابۡنَ مَرۡيَمَ وَاُمَّهٗ وَمَنۡ فِى الۡاَرۡضِ جَمِيۡعًا ؕ وَلِلّٰهِ مُلۡكُ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ وَمَا بَيۡنَهُمَا ؕ يَخۡلُقُ مَا يَشَآءُ ؕ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ قَدِيۡرٌ
Artinya: Sungguh, telah kafir orang yang berkata, "Sesungguhnya Allah itu dialah Al-Masih putra Maryam." Katakanlah (Muhammad), "Siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al-Masih putra Maryam beserta ibunya dan seluruh (manusia) yang berada di bumi?" Dan milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. Dia menciptakan apa yang Dia Kehendaki. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
QS. Al-Qashash ayat 68
وَرَبُّكَ يَخۡلُقُ مَا يَشَآءُ وَيَخۡتَارُؕ مَا كَانَ لَهُمُ الۡخِيَرَةُ ؕ سُبۡحٰنَ اللّٰهِ وَتَعٰلٰى عَمَّا يُشۡرِكُوۡنَ
Artinya: Dan Tuhanmu menciptakan dan memilih apa yang Dia kehendaki. Bagi mereka (manusia) tidak ada pilihan. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.
Sebagai seorang Muslim hendaknya harus percaya dan meyakini bahwa Allah telah menggariskan segala sesuatu bagi setiap umat-Nya. Berikut adalah beberapa contoh wujud sikap mengimani sifat jaiz Allah:
1. Percaya dan yakin bahwa rezeki telah diatur oleh Allah. Manusia hanya perlu bekerja, berusaha, dan berdoa agar mendapatkan rezeki dengan jalan yang diridhai oleh Allah SWT.
2. Percaya bahwa seluruh harta benda dan nikmat duniawi hanya titipan Allah. Ketika meyakini bahwa semua ini hanya sebuah titipan, maka kita pasti akan menghamba hanya kepada Allah. Manusia akan lebih ikhlas ketika harta tersebut hilang atau terenggut, sebab yakin bahwa Allah tidak akan membiarkan hamba-Nya kesulitan.
3. Percaya dan yakin bahwa jodoh juga telah digariskan oleh Allah. Ini bisa mewujud dalam bentuk keikhlasan untuk berserah dan berharap jodohnya dipermudah oleh Allah SWT.