Mujahid mengatakan, makna yang dimaksud ialah sebutan yang baik di kalangan semua nabi. Qatadah dan As-Saddi mengatakan bahwa Allah mengabdikan bagi Nuh as pujian yang baik di kalangan orang-orang yang datang kemudian.
Firman Allah Swt.:
{سَلامٌ عَلَى نُوحٍ فِي الْعَالَمِينَ}
"Kesejahteraan dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam." (Ash-Shaffat: 79)
Sebagai realisasi dari keabadian sebutan baik dan pujian yang baik baginya ialah bahwa dia didoakan sejahtera oleh semua golongan dan semua umat manusia.
{إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ}
Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (Ash-Shaffat: 80)
Yakni demikianlah Kami berikan balasan kepada hamba yang berbuat kebaikan dalam ketaatannya kepada Allah Swt. Kami jadikan baginya sebutan dan buah tutur yang baik di kalangan orang-orang yang sesudahnya sesuai dengan tingkatannya masing-masing.
Kemudian disebutkan dalam firman berikutnya:
{إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ}
Sesungguhnya dia termasuk di antara hamba-hamba Kami yang beriman. (Ash-Shaffat: 81).
Maksudnya, membenarkan, mengesakan, dan meyakini kebenaran.
{ثُمَّ أَغْرَقْنَا الآخَرِينَ}
Kemudian Kami tenggelamkan orang-orang yang lain. (Ash-Shaffat: 82)
Yakni Kami binasakan mereka sehingga tiada seorang pun dan mereka yang tersisa, tiada pula peninggalan-peninggalan mereka. Mereka tidak lagi dikenal kecuali hanya sifat-sifat yang buruk.
Nabi Nuh merupakan putra Lamak Bin Matusyalkho Bin Idris Alaihis Salam. Imam Kisa'i dalam Kitab Bada’i Izzuhur mengatakan,
Nama Nabi Nuh adalah Abdul Ghaffar atau Yasykur dan sebab terjadinya dinamakan Nuh yaitu diceritakan bahwa ia melihat anjing mempunyai empat mata lalu Nuh berkata: anjing ini sangat jelek menjijikkan.
Setelah ingat kata-kata tadi,Abdul Ghaffar terus menangis. Dia menangisi kesalahan dan dosanya. Karena seringnya dia menangis maka dinamakanlah dia Nuh (menangis).
Nabi Nuh AS diutus oleh Allah untuk kaumnya di kawasan Sungai Eufrat dan Tigris. Di wilayah itu, ada raja zalim bernama Darmasyil. Dia adalah manusia yang pertama kali memeras arak dan meminumnya, juga orang yang pertama kali bermain judi, juga orang pertama kali yang membuat baju dengan dihiasi emas.
Dia dan kaumnya adalah penyembah lima berhala, yaitu wad, siwa', yaghus,ya'uq dan nasr. Berhala-berhala itu sudah disebutkan dalam Al qur'an.