Tata Cara Membayar Fidyah, Niat, Perhitungan, Hukum

Kastolani Marzuki
Tata cara membayar fidyah lengkap dengan bacaan niat dan hukumnya. (Foto: ist)

JAKARTA, iNews.id - Tata cara membayar fidyah penting diketahui Muslim yang membatalkan puasa baik sengaja maupun tidak karena uzur atau halangan syar'i. 

Mereka yang berhalangan puasa tersebut diwajibkan mengganti puasa yang ditinggalkan atau membayar fidyah. Cara membayar fidyah sudah disepakati para ulama.

Pengertian Fidyah

Tim Asatidz Rumah Fiqih Indonesia, Ustadz Luki Nugroho Lc dalam bukunya " Kupang Tuntas Fidyah" menjelaskan, fidyah diambil dari kata “fadaa” artinya mengganti atau menebus. 

Bagi beberapa orang yang tidak mampu menjalankan ibadah puasa dengan kriteria tertentu, diperbolehkan tidak berpuasa serta tidak harus menggantinya di lain waktu. 

Secara istilah, Fidyah adalah sinonim dari al-Fida’ yang artinya suatu pengganti (tebusan) yang membebaskan seorang mukallaf dari sebuah perkara hukum yang berlaku padanya.

Istilah bayar-membayar atau mengeluarkan fidyah ini tidak hanya ada dan berlakau pada ritual ibadah puasa saja. Melainkan dalam ritual ibadah haji pun kita akan menemuui pembahasan-pembahasan terkait masalah fidyah atau denda.

Berikut tata cara membayar fidyah:

1. Membayar Fidyah dengan Beras 

Menurut Imam Malik, Imam As-Syafi'I, fidyah yang harus dibayarkan sebesar 1 mud gandum (kira-kira 6 ons=675 gram=0,75 kg atau seukuran telapak tangan yang ditengadahkan saat berdoa).

Sedangkan menurut Ulama Hanafiyah, fidyah yang harus dikeluarkan sebesar 2 mud atau setara 1/2 sha' gandum. (Jika 1 sha' setara 4 mud= sekitar 3 kg, maka 1/2 sha' berarti sekitar 1,5 kg). Aturan kedua ini biasanya digunakan untuk orang yang membayar fidyah berupa beras.

2. Fidyah dengan Uang

Menurut Hanafiyah, fidyah boleh ditunaikan dalam bentuk qimah (nominal) yang setara dengan makanan yang dijelaskan dalam nash Al Quran atau hadits, misalnya ditunaikan dalam bentuk uang. 

Konsep jenis makanan pokok yang dinominalkan versi Hanafiyyah terbatas pada jenis-jenis makanan yang tercantum secara eksplisit dalam hadits Nabi, yaitu kurma, al-burr (gandum)/tepungnya, anggur, dan al-sya’ir (jerawut). 

Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait
Muslim
9 bulan lalu

Dzikir Pendek Sehari-hari: Penghapus Dosa dan Penambah Pahala

Muslim
9 bulan lalu

Tata Cara dan Niat Keramas Puasa Ramadhan: Bersih Lahir Batin Menyambut Bulan Suci

Muslim
10 bulan lalu

Urutan Bacaan Mujahadah Lengkap Arab, Latin, dan Artinya agar Hajat Terkabul

Muslim
1 tahun lalu

Doa Membuka Aura Wajah Bisa Tarik Perhatian dan Lebih Bercahaya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal