Teks Khutbah Jumat 12 Desember 2025 Singkat Penuh Hikmah: Sabar Hadapi Musibah

Kastolani Marzuki
Ilustrasi teks khutbah Jumat edisi 12 Desember 2025 tentang sabar dalam menghadapi musibah. (Foto: Freepik)

Dalam beberapa riwayat hadits dijelaskan bahwa sebagian dosa yang dilakukan oleh manusia dimajukan adzabnya di dunia seperti dosa durhaka kepada kedua orang tua, dosa memutuskan silaturrahim dan dosa diamnya umat Islam dari kemungkaran yang terjadi di masyarakat.

Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam Ahmad dalam Musnadnya bersabda:

إِنَّ النَّاسَ إِذَا رَأَوْا اْلمُنْكَرَ فَلَمْ يُغَيّرُوْهُ أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمُ اللهُ بِعِقَابٍ (رواه أحمد)

Maknanya: Sesungguhnya manusia apabila mereka melihat kemungkaran dan mereka tidak mengubahnya maka dikhawatirkan Allah akan menimpakan adzab pada mereka secara merata”

Makna hadits di atas adalah bahwa Allah mengancam manusia dengan adzab yang merata apabila mereka meninggalkan an nahyu anil munkar; mereka melihat kemungkaran terjadi di masyarakatnya tetapi mereka diam saja dan tidak mau berusaha untuk mencegahnya.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Kemungkaran dan kemaksiatan sekarang ini telah merajalela di tengah-tengah masyarakat, pergaulan bebas muda-mudi menjadi trend, perzinaan dianggap sebagai hal biasa, minum minuman keras dan konsumsi narkoba dianggap sebagai kebanggaan, perjudian dilegalkan dengan berbagai modus dan nama, pembunuhan terjadi di mana-mana, praktik riba sudah menjadi kebiasaan, pencurian dan korupsi dari mulai yang kelas teri sampai dengan yang ratusan milyar rupiah dilakukan oleh rakyat biasa sampai para pejabat yang terhormat tanpa sedikitpun memiliki rasa malu.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Kemungkaran yang paling besar dan paling berbahaya yang sedang menyebar saat ini adalah kemungkaran kekufuran. Yaitu munculnya paham-paham yang menyimpang dari paham Ahlussunnah wal Jama’ah; paham yang diajarkan oleh Rasulullah dan sahabatnya.

Hari ini banyak berkembang paham khawarij yang mengkafirkan setiap umat Islam yang tidak berhukum dengan hukum Islam meskipun hanya dalam satu permasalahan kecil, paham ini mengakibatkan munculnya paham terorisme yang sangat meresahkan.

Hari ini juga berkembang paham qadariyah muktazilah yang meyakini bahwa manusia menciptakan perbuatannya sendiri (bukan Allah yang menciptakannya), hari ini juga berkembang paham mujassimah/karramiyah yang meyakini bahwa Allah adalah jisim yang memiliki anggota badan dan bertempat di suatu tempat tertentu.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Namun di sisi lain, sedikit sekali dari kita; umat Islam yang merasa prihatin melihat fenomena kamaksiatan dan paham-paham kufur tersebut apalagi mau mengingkarinya. Umat Islam saat ini banyak yang hanya sibuk mengurus kepentingan dunianya, sebaliknya sangat tidak peka terhadap kondisi keagamaan umat.

Bahkan sebagian umat Islam ada yang berprinpsip ‘yang penting saya  dan keluarga saya selamat’, orang lain itu urusan mereka sendiri’. Prinsip seperti ini jelas tidak benar, karena di dalam Islam selain ada kewajiban menjaga diri sendiri dan keluarga juga ada kewajiban dakwah dan al amru bil ma’ruf wan nahyu ‘an al munkar.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Allah ta’aalaa berfirman:

ظَهَرَ الفَسَادُ فِي البَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ ‏‏

Maknanya: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. (Q.S ar Rum: 41)

Ayat ini tidak hanya dimaknai bahwa musibah-musibah yang menimpa kita itu disebabkan perbuatan-perbuatan manusia berupa penggundulan hutan, pembuangan sampah sembarangan, penataan kota yang tidak tepat dan seterusnya. Tetapi lebih dari itu, adalah diakibatkan oleh perilaku-perilaku kufur dan maksiat yang dilakukan oleh manusia. Dalam sebuah ayat Allah ta’aalaa berfirman:

مَّا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ  وَمَا أَصَابَكَ مِن سَيِّئَةٍ فَمِن نَّفْسِكَ

 Maknanya: “Kenikmatan yang menimpakamu adalah dari Allah dan musibah yang menimpa kamu adalah balasan dari perbuatan diri kamu”.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Dengan demikian, apabila kita ingin umat Islam ingin terbebas dari segala macam bencana, maka marilah kita bersama-sama memperbaiki kehidupan agama masyarakat. Kita ingatkan kerabat, teman, tetangga dan seluruh umat Islam dari bahaya paham-paham sesat dan dari berbagai bentuk kemaksiatan.

Apabila kita mau berusaha meninggalkan segala bentuk maksiat dan mau untuk mencegah kemungkaran yang dilakukan di tengah-tengah masyarakat maka insya Allah, Allah akan mengangkat segala musibah yang menimpa kita.

Maka dari itu, marilah kita bersama-sama muhasabah diri agar Allah SWT ridha atas kehidupan kita di dunia dan insyaallah bisa meraih surga-Nya kelak, Aamiin.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الكَرِيمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالقُرْآنِ الحَكِيمِ, أَقُولُ قَولي هَذَا وَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحِيمِ

Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait
Muslim
9 hari lalu

Teks Khutbah Jumat 5 Desember 2025 Paling Bagus Singkat: 3 Macam Bencana

Muslim
16 hari lalu

Teks Khutbah Jumat 28 November 2025 Singkat Terbaru: 3 Sikap Hadapi Bencana

Muslim
9 jam lalu

Kurang Sepekan! Kapan Bulan Rajab 2025? Cek Jadwal, Bacaan Doa dan Keutamaannya

Muslim
1 hari lalu

Hadits Sedekah di Hari Jumat dan Keutamaannya bagi Umat Islam

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal