JAKARTA, iNews.id - Teks Khutbah Jumat edisi 14 November 2025 paling bagus berikut ini bisa jadi pedoman bagi khatib untuk disampaikan ke jemaah shalat Jumat. Kali ini, iNews.id mengangkat tema sikap bijak menghadapi musibah.
Tiap manusia pasti diberikan cobaan dalam hidupnya. Hal itu untuk menguji kesabaran hati dan keimanan seseorang. Dalam Al Quran, Allah SWT berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ
Artinya: Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,". (QS. Al Baqarah: 155).
Namun, sebagai Muslim tidak boleh berputus asa saat menghadapi musibah atau masalah. Sebaliknya, Muslim diperintahkan untuk berdzikir dan berdoa meminta perlindungan kepada Allah SWT agar diberikan ketenangan hati dan jiwa kala menghadapi musibah yang menderanya.
Dalam tiap musibah atau masalah yang dialami, pasti ada hikmah di balik musibah itu. Dalam arti lain, sesudah kesusahan akan datang kemudahan sebagaimana firman Allah SWT:
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Alam Nasyrah: 5-6)
Yakni sebagaimana ada kesusahan, maka akan diturunkan pula pertolongan yang semisal dengannya. Sebab, pertolongan Allah itu dekat bagi hamba-hamba-Nya yang selalu mengingat-Nya baik di kala senang maupun susah.
Berikut Khutbah Jumat Renungan Hidup tentang Sikap Bijak Menghadapi Musibah yang ditulis Peneliti di Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur Ustaz Nur Rohmad dikutip dari laman dakwahnu.id.
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلّٰه، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ،
أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْقَدِيْرِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ: وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (155) الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (156) أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ (157) (البقرة: 155-157)
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Dari atas mimbar khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi, untuk senantiasa berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan cara melaksanakan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari seluruh yang diharamkan.
Kaum Muslimin yang berbahagia,
Dalam beberapa ayat di atas, Allah subhanahu wa ta’ala memberikan kabar gembira kepada orang-orang yang bersabar. Mereka diberi kabar gembira akan mendapatkan shalawat dan rahmat dari Allah subhanahu wa ta’ala. Shalawat yang dimaksud dalam ayat di atas adalah rahmat (kasih sayang) yang disertai dengan kemuliaan derajat dan keagungan (ta’zhim) dari Allah ta’ala. Rahmat tersebut adalah rahmat yang khusus, bukan sekadar rahmat.