Aqidah menjadi dasar dalam pijakan agama. Menjadi perkara yang sangat penting dalam mendidik anak. Aqidah diibaratkan fondasi dalam sebuah bangunan. Jika pondasinya kuat maka bangunan akan tahan dalam segala kondisi. Itulah aqidah. Ketiga, bersikap lembut dalam mendidik. Rasulullah bersabda: “Dari ‘Aisyah, istri Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, semoga Allah meridhai beliau, berkata: Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah mencintai kelembutan dalam segala hal” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, 6024).
Sifat kelembutan harus dibedakan dengan memanjakan. Lembut bisa berarti tegas dalam mendidik. Jika memang hal itu tidak baik, maka sebagai orang tua harus tegas menyampaikan jika hal itu kurang baik. Dukung apapun yang mengarahkan kepada kebaikan dan ketaatan pada Allah, dan jauhkan apapun yang mengarah kepada kedurhakaan pada Allah. Ini adalah kuncinya.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Keempat, selalu motivasi anak dan beri hukuman sebagai peringatan. Bukan hukuman yang membuat jera sehingga mengarah kepada kekerasan melainkan hukuman untuk memperingatkan jika hal itu harus dihindari. Selain itu, selalu motivasi anak untuk senantiasa melakukan kebaikan. Berikan hadiah untuk menghangatkan nuansa keluarga. Jika seorang anak ada yang kurang taat pada orang tuanya atau istri yang nusyuz (tidak mentari suami) maka cukup peringatkan dengan nasehati dan pisahkan tempat tidurnya.
Sebagaimana dijelaskan dalam surat an-Nisa ayat 34:
”Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.” (An Nisa:34)