Ustaz Muhammad Saiyid Mahadhir LC MA dalam bukunya Bolehkah Shalat Dhuha Berjamaah menerangkan, waktu yang dianggap paling utama untuk mengerjakan shalat dhuha adalah pada saat matahari sudah meninggi dan pancaran sinarnya sudah membuat bumi panas. Penjelasan ini didasarkan kepada penjelasan dari sahabat nabi yang bernama Zaid bin Arqam:
أَنَّ زَيْدَ بْنَ أَرْقَمَ رَأَى قَوْمًا يُصَلُّونَ مِنَ الضُّحَى فَقَالَ أَمَا لَقَدْ عَلِمُوا أَنَّ الصَّلاَةَ فِى غَيْرِ هَذِهِ السَّاعَةِ أَفْضَلُ. إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ: صَلاَةُ الأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ.
Zaid bin Arqom melihat beberapa orang melaksanakan shalat Dhuha, lalu beliau mengatakan: Mungkin mereka tidak mengetahui bahwa ada waktu yang lebih utama selain ini. Sungguh Rasulullah saw pernah bersabda: “shalat awwabin (shalat dhuha) adalah ketika anak unta merasakan terik matahari.”
Demikian ulasan waktu haram sholat dhuha yang perlu muslim ketahui agar ibadah sunnah yang dikerjakan tidak berakhir sia-sia.
Wallahu A'lam